-
Kasus Harian Positif Covid-19 Kaltim Mencapai 496 Orang
56 minutes ago -
Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Diberikan Vaksin Covid-19 Sinovac | Infografis
54 minutes ago -
Segera Dimulai, Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Burnley
50 minutes ago -
Gini Wijnaldum Tak Mau Bicara Soal Isu Dirinya ke Barcelona
35 minutes ago -
Pemprov DKI Serahkan Mobil Unit Donor Darah ke PMI
58 minutes ago -
Link Live Streaming Liga Inggris Malam Ini: Liverpool Vs Burnley
50 minutes ago -
Adik David Alaba Ungkap Kelakukan Masa Kecil Sang Kakak
27 minutes ago -
Mendadak, Mahfud MD Bongkar Rahasia Penting Listyo Sigit
41 minutes ago -
Wali Kota Khairul dan Istrinya Divaksinasi Covid-19 Pakai Jatah Tenaga Kesehatan
31 minutes ago -
PPKM Diperpanjang, Mal Buka Sampai Jam 8 Malam
18 minutes ago -
Ini Cara Kerja Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19
17 minutes ago -
TikTok Uji Coba Fitur Baru, Makin Keren
20 minutes ago
Erick Thohir Buka-bukaan Alasan Tak Beli Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa penentuan merek vaksin Covid-19 yang bakal dihadirkan di Indonesia adalah wewenang Kementerian Kesehatan. Namun, ia memastikan pilihan itu sesuai dengan daftar yang ada di Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan sudah melalui uji klinis I dan II.
Selain itu, ketika akan dipergunakan vaksin Covid-19 juga harus seizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tentu sebagai catatan tambahan, vaksin yang akan dibeli pemerintah adalah vaksin yang bersahabat dengan distribusi kita, yaitu 2-8 derajat Celcius," kata Erick dalam webinar online, Selasa, (24/11/2020).
Baca Juga: Wanti-Wanti Vaksin Covid-19 Dijual di BM, Erick Thohir Siapkan Jurus
Pertimbangan rantai dingin tersebut pula yang membuat pemerintah mempertimbangkan vaksin yang dikembangkan Sinovac, Novavax, maupun AstraZeneca dan belum bisa memilih vaksin buatan Pfizer dan Moderna.
"Itu karena rantai dinginnya minus 75 derajat Celcius, yang satu minus 20 derajat Celcius," tutur Menteri BUMN.
Erick mengatakan, pemerintah harus membongkar sistem distribusi yang selama ini biasa dilakukan, apabila harus memilih vaksin dengan rantai dingin di bawah 2-8 derajat Celcius. Padahal, distribusi vaksin harus segera disiapkan.
"Kalau ini persiapan tiga tahun lagi mungkin berbeda. Ini kan persiapan harus dilakukan dan sistem distribusi kita sudah baik. Makanya vaksin yang dibeli harus yang rantai dinginnya bersahabat dengan Indonesia," kata Erick.
Oleh karena itu, Erick menuturkan bahwa pemerintah memiliki pertimbangan dalam memilih vaksin Covid-19 yang akan didatangkan ke Tanah Air. Pemerintah akan memilih vaksin yang sesuai dengan kebutuhan di Indonesia.
Baca Juga: Sediakan Vaksin Covid-19 Berbayar, Erick Thohir Klaim Tak Ambil Untung
"Jadi jangan berpikir pemerintah beli merek tertentu karena berbisnis, tidak," tuturnya.
Di samping menghadirkan vaksin impor, Erick Thohir memastikan pemerintah juga terus menggarap pengembangan vaksin dari dalam negeri, yaitu Vaksin Merah Putih. Sehingga, ke depannya, Indonesia tidak lagi bergantung kepada produk impor.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Foto: Dhemas Reviyanto