-
5 Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Bisa Dipantau Klub Eropa di Toulon Cup 2022, Nomor 1 Tarik Perhatian di SEA Games 2021
32 menit lalu -
Mbak Puan Ingatkan Semangat KAA 1955 di GPDRR 2022
47 menit lalu -
BIN Kejar Capaian Vaksinasi Booster di Sulawesi Utara
58 menit lalu -
Gegara Tulisan Ini, Greysia Polii Dianggap Ingin Gantung Raket
47 menit lalu -
Eks Bupati PPU Segera Diadili di PN Tipikor Samarinda, Ini Jadwal Persidangannya
38 menit lalu -
Anwar Abbas: Singapura jangan Seperti Orang Hilang Akal karena Menolak UAS
34 menit lalu -
Usai Menikah Ketua MK dan Idayati Dapat KTP-el Baru
32 menit lalu -
Bahas IPPKH, GeoDipa Adakan Pertemuan Untuk Pemenuhan Lahan Kompensasi
49 menit lalu -
Penunjukkan Penjabat Kepala Daerah Harus Patuh Peraturan
49 menit lalu -
Moeldoko Punya 2 Hal Penting yang Sangat Dibutuhkan Indonesia
19 menit lalu -
Apple Optimistis Target Produksi iPhone Tercapai
15 menit lalu -
Bahas Konflik Rusia - Ukraina, PP GMKI Lakukan Ini Besok
25 menit lalu
Erupsi Gunung Tonga, Selandia Baru dan Australia Kirim Pesawat untuk Menilai Kerusakan, 80.000 Orang Terdampak

SELANDIA BARU - Selandia Baru telah mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah letusan gunung berapi besar yang memicu tsunami.
Letusan telah menutupi pulau-pulau Pasifik dalam abu, memutus aliran listrik dan memutuskan komunikasi.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan kepada BBC, hingga 80.000 orang terdampak akibat erupsi itu.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tsunami telah menimbulkan "kerusakan yang signifikan".
Selain Selandia Baru, Australia juga mengirimkan penerbangan pengawasan untuk menilai tingkat kerusakan. Hingga saat ini masih sedikit informasi dari sana. Namun Tidak ada kematian yang dilaporkan sejauh ini.
Baca juga: Erupsi Gunung Berapi Bawah Laut Tonga Terasa di Seluruh Dunia
Angkatan Pertahanan Selandia Baru mentweet bahwa sebuah pesawat telah pergi untuk "membantu dalam penilaian dampak awal daerah dan pulau-pulau dataran rendah".
Katie Greenwood dari IFRC di Fiji mengatakan bahwa bantuan sangat dibutuhkan.
"Kami menduga ada hingga 80.000 orang di seluruh Tonga yang terkena dampak letusan itu sendiri atau dari gelombang tsunami dan genangan akibat letusan," katanya.
Baca juga: BMKG: Tsunami Akibat Erupsi Gunung Berapi di Tonga Tak Timbulkan Bahaya di Indonesia