-
Liverpool Gagal Kalahkan Rekor Kandangnya, Ini Kata Jose Mourinho
47 menit lalu -
MU Pupus Harapan Inter Milan dan Juventus
54 menit lalu -
MU Pupus Harapan Inter Milan dan Juventus (DOBEL)
54 menit lalu -
Mentan Syahrul Memperingatkan: Jangan Merekayasa Korban Bencana
34 menit lalu -
Biar Foto Makin Ekspresif, Ini Fitur Samsung S21+ 5G yang Bisa Digunakan
53 menit lalu -
Begini Alur Pendaftaran Manual Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan
52 menit lalu -
Polres Langkat Tangkap Tersangka Pembunuhan Sadis terhadap Seorang Perempuan
46 menit lalu -
MU Pupus Harapan Inter Milan dan Juventus (DobeL)
54 menit lalu -
Datangi Anang Hermansyah, Atta Halilintar: Malu Banget
58 menit lalu -
Proyek KLD Rampung, PHE ONWJ Target Produksi Gas hingga 16 MMSCFD
54 menit lalu -
Dampak Pandemi, Lalu Lintas Penerbangan Bandara Hang Nadim Turun 32,4 Persen
44 menit lalu -
Nur Rizal: Kepercayaan Diri Guru Menjadi Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
50 menit lalu
Fenomena La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan

JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan fenomena La Nina yang rentan meningkatkan curah hujan. Sebab, fenomena ini terjadi bersamaan dengan musim penghujan wilayah Tanah Air.
"Karena fenomena La Nina bebarengan dengan awal musim hujan, maka ada potensi terjadi peningkatan curah hujannya. Berdasarkan catatan historis data hujan Indonesia, pengaruh La Nina tidak seragam, tergantung bulan, daerah, dan intensitas La Nina," ujar Kabid Diseminasi Iklim & Kualitas Udara BMKG Hary Djatmiko saat dihubungi Republika, Kamis (19/11).
Ia menambahkan, La Nina bisa yang meningkatkan curah hujan bisa memberikan dampak berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
"Ini berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), kesehatan, dan keselamatan masyarakat sehingga perlu diantisipasi," katanya. Terlebih puncak musim hujan wilayah Indonesia didominasi Januari dan Februari 2021 yang artinya sering terjadi hujan.
Terpisah, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menambahkan, pengaruh La Nina di Indonesia bisa terasa di beberapa tempat seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, dan Maluku selama September hingga November 2020 (SON) dan bisa menyebabkan meningkatnya musim hujan yang berujung pada bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Untuk mengurangi ancaman bencana longsor, ia mengimbau masyarakat dapat membuat sengkedan, kemudian masarakat yang ada di hilir bisa membuat drainase atau memastikan drainase lancar, dan sungai-sungai jangan tersumbat. Kemudian daerah tangkapan hujan di daerah konservasi harus berfungsi dengan baik."Jangan ada lereng terbuka (gundul) yang sangat mudah tergerus air hujan," ujarnya kepada Republika.
Kemudian masyarakat juga diminta tetap memonitor perkembangan cuaca setiap 3-6 jam per hari di seluruh kecamatan di Indonesia, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG yang diinstal dari Play store/ Apple store.
Berita Terkait
- BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir Hari Ini
- Dampak Pascagempa M6,3 Kepulauan Mentawai, Dipantau
- BPBD Mentawai: Belum Ada Informasi Korban Akibat Gempa
- China akan Potong Tarif dan Tingkatkan Impor Berkualitas
- In Picture: Muhammad Maruf, Pendaki Menjadi Pegiat Literasi,