-
MotoGP Indonesia 2023: Bukan di Jakarta, Parade Marc Marquez Cs Digelar di Lombok
50 menit lalu -
Imigrasi: Kembali dari Italia, Mentan Syahrul Yasin Limpo Harusnya 1 Oktober Sudah di Indonesia
56 menit lalu -
Kenapa Nilai Tukar Mata Uang Rubel Rusia Turun Drastis?
55 menit lalu -
Sosok Sederhana Alam Ganjar Cerminan Sang Ayah Ganjar Pranowo
36 menit lalu -
Menkumham Yasonna Bilang Syahrul Yasin Limpo Belum Masuk Indonesia
40 menit lalu -
Armenia's Parliament Votes to Join the International Criminal Court, Straining Ties With Ally Russia
38 menit lalu -
Warga Sampit Gelar Sholat Istisqa Minta Turun Hujan di Tengah Kepungan Asap Tebal
52 menit lalu -
Ketua Komisi X DPR Dukung Wacana 1 Oktober Jadi Hari Duka Sepak Bola Nasional
42 menit lalu -
Jelang Kehadiran Penyerang Naturalisasi Tambahan, Shin Tae-yong Pecut 2 Bomber Ganas Timnas Indonesia Ini?
41 menit lalu -
Pembangunan Jalan Pelabuhan Warnasari di Kota Cilegon Dikorupsi, Pelakunya 2 Orang
42 menit lalu -
Motor Tabrakan dengan Truk di Bogor, 1 Orang Tewas
34 menit lalu -
Wardah Ajak Mahasiswa Undiknas Jaga Kulit dengan Sunscreen
29 menit lalu
Gawat! BNN Sebut 91 dari 1.150 Jenis Narkotika di Dunia Terdeteksi Masuk ke Indonesia
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mendeteksi sebanyak 91 jenis narkotika dari 1.150 jenis narkotika di dunia, telah masuk ke Indonesia hingga saat ini. Hal ini menjadi perhatian BNN dalam hal pengawasan.
"Di Indonesia kita deteksi ada 91 jenis (narkotika) dari 1.150 jenis di dunia," kata Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose kepada wartawan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (31/5/2023).
BACA JUGA:
Kendati demikian, Petrus enggan membeberkan rinci soal narkotika yang kadung beredar luas di Indonesia tersebut.
Saat disinggung soal narkotika berjenis Flaka yang beredar di Amerika hingga membuat warga menjadi zombie, Petrus menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan.
BACA JUGA:
"Nah itu, jadi yang ada banyak di Amerika dan Eropa yang disebut dengan NPS (New Psychoative Substances). Kemudian sekarang dalam kontroling kita," bebernya.
Lebih lanjut, menurut hasil Survei BNN tahun 2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai hingga 1,9 persen atau 3,99 juta jiwa terpapar narkoba. Di Jakarta sendiri, menempati urutan ketiga dengan presentase 4,9 persen atau 195.367 jiwa.