-
PSSI Sempat Berusaha, Tapi Gubernur Bali Tetap Tolak Israel
51 menit lalu -
Pemkot Jakbar Buka Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadhan 2023
43 menit lalu -
Kasus Pencabulan Guru Taekwondo di Solo, Korban Bertambah Jadi 7 Orang
47 menit lalu -
Ono Surono Ajak Ulama dan Pesantren Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan
46 menit lalu -
Mahfud MD Jelaskan Posisi Pemerintah soal Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023
32 menit lalu -
Kasus Jual Beli Jabatan, Saksi: Ada Dinas yang Menganggarkan Uang Untuk Suap Eks Bupati Cirebon
44 menit lalu -
Update Barang Kebutuhan Pokok di Bantul, Harga 3 Komoditas Ini Naik
39 menit lalu -
Belasan Remaja Denpasar Terlibat Perang Sarung, Polisi Bali Bergerak
59 menit lalu -
Indra Bekti Belum Boleh Berpuasa, Aldila Jelita Bilang Begini
49 menit lalu -
Shin Tae-yong Angkat Bicara soal Pembatalan Drawing Piala Dunia U-20 2023: Sangat Disayangkan!
34 menit lalu -
Gelar Asistensi ke Pengguna Jasa, Bea Cukai Optimalkan Manfaat Fasilitas KB
31 menit lalu -
Delegasi FIFA pun Kaget Drawing Piala Dunia U-20 2023 Dibatalkan
21 menit lalu
Gempa Dahsyat M7,8 Guncang Turki hingga Suriah, Mengapa Begitu Mematikan?

TURKI - Lebih dari 5.000 orang meninggal hingga Selasa (07/02) pagi, dan ribuan lainnya terluka akibat gempa mematikan yang melanda wilayah tenggara Turki, yang dekat dengan perbatasan Suriah, pada Senin (6/2/2023) dini hari.
Gempa yang terjadi di dekat kota Gaziantep, disusul oleh banyak gempa susulan yang salah satunya berkekuatan hampir sama besar dengan gempa pertama.
Gempa yang mengguncang Turki ini tergolong besar, berdasarkan magnitudonya sebesar 7,8. Gempa ini mengguncang hingga 100 kilometer dari garis patahan, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan-bangunan di sekitar patahan.
BACA JUGA: Duka Lara Terus Menyelimuti Usai Gempa Dahsyat M7,8 Luluh Lantakkan Turki
"Dari gempa-gempa paling mematikan pada tahun-tahun tertentu, hanya dua di antaranya yang berkekuatan sama dalam 10 tahun terakhir, lalu empat gempa bumi pada 10 tahun sebelumnya lagi," kata Kepala Institut pengurangan Risiko dan Bencana di University College London Profesor Joanna Faure Walker, dikutip BBC.
BACA JUGA: Deretan Gempa Besar yang Mengguncang Turki Sejak 1900, Puluhan Ribu Nyawa Melayang
Namun bukan hanya kekuatan getarannya yang menyebabkan kehancuran.
Gempa ini mengguncang pada dini hari, ketika orang-orang berada di dalam rumah dan sedang tidur.
Salah satu faktor lainnya yang turut berkontribusi adalah kekokohan bangunan.