-
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini 5 Juni 2023, Cek waktu Keberangkatannya
32 menit lalu -
5 Fakta Pesawat Terbesar Dunia Mendarat di Bali yang Jadi Sejarah
52 menit lalu -
Klasemen Akhir Liga Spanyol 2022-2023: Barcelona Juara, Real Madrid Jadi Runner-Up
28 menit lalu -
Krama Adat Kerobokan Diminta Dukung Caleg Lokal
25 menit lalu -
23 Peserta Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota KPU Bali
28 menit lalu -
Sarwo Edhie Amankan Sejumlah Aksi Mahasiswa Pasca-Pembunuhan 6 Jenderal
28 menit lalu -
Wanita Ini Dicekoki Minuman Keras, Diperkosa Lalu Ditinggal di Mobil Begitu Saja
21 menit lalu -
Peristiwa Hari Ini: Adik John F Kennedy Tewas Ditembak
59 menit lalu -
Gempa M3,8 Guncang Maumere NTT
56 menit lalu -
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Bek Keturunan Indonesia Jay Idzes Diincar Klub Liga Spanyol Cadiz FC hingga Aberdeen!
47 menit lalu -
Pencak Silat Absen di Asian Games 2023, Menpora Tetap Optimistis
10 menit lalu -
Akhir Hidup Soekarno Dirundung Kesepian: Aku Ingin Ditembak Saja
26 menit lalu
0
Generasi Milinel Digugah Donor Darah

Generasi milenial digugah mulai melakukan donor darah pertamanya pas saat sweet seventeen atau ulang tahun ke-17. "Kalangan masyarakat umum sudah biasa kami ambil darahnya. Kini salah satu program kami menjajaki donor darah milenial. Mulai usia 17 tahun ke atas," jelas Sekretaris Pengurus PMI Kabupaten Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadya di sela kegiatan donor darah di SMAN 1 Ubud, Rabu (15/3).
Pasek Lanang menjelaskan, potensi jumlah pendonor usia milenial sangat besar. Terpenting, donor darah bermanfaat untuk kesehatan remaja itu sendiri. "Kita sehat, orang lain tertolong," ujarnya. Generasi muda juga punya waktu yang panjang hingga bisa mencatatkan diri sebagai pendonor 100 kali atau bahkan lebih. "Sekarang rentang waktu 2,5 bulan sudah bisa melakukan donor lagi. Terutama laki-laki, jadi yang muda ini potensi dapat penghargaan dari Presiden kalau sudah donor 100 kali atau lebih," terang Pasek Lanang.
Pendonor muda juga relatif lebih banyak yang lolos saat skrining sebelum darah diambil. "Mereka masih muda dan sehat, berbeda dengan yang sudah dewasa biasanya ada saja syarat yang tidak terpenuhi. Paling sering gagal diambil darah karena hipertensi," ungkapnya.
Pasek Lanang menjelaskan, banyak manfaat rutin donor darah. Pertama, meningkatkan rasa solidaritas membangun kebersamaan membantu orang yang memerlukan. Kedua, enak karena tidak sakit. "Setelah donor, pasti makan enak, tidur enak," ujarnya. Selain itu, donor darah membuat orang berhemat. "Jadi darah yang diambil sebagian diskrining, disaring dengan alat tertentu. Kalau ada indikasi penyakit bisa dideteksi lebih awal. Daripada cek lab berbayar. Tak kalah penting, donor darah mengajak seseorang beramal atau beryadnya kepada sesama," ujar Pasek Lanang.
Kasek SMAN 1 Ubud, I Wayan Gabra SPd MPd mengatakan, aksi donor darah ini digelar serangkaian jeda tengah semester. Siswa yang tergabung dalam PMR Wira Nesa antusias menggelar kegiatan ini. Selain menggugah teman sebaya, PMR juga menginformasikan aksi ini pada alumni, guru, orangtua siswa, dan masyarakat setempat. Targetnya dapat 50 kantong darah. "Sesuai standar kompetensi lulusan, anak kami tidak hanya pintar. Tapi juga mendapatkan pendidikan moral, karakter, dan kepedulian terhadap sesama. Sehingga akan bisa jadi bekal hidup di masyarakat," jelas Wayan Gabra. *nvi
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali