-
Ada Tuchel di Chelsea, Tantangan Besar pun Menanti Man United
55 menit lalu -
Jayus Hariono Ingin Menjadi The Next Hendro Siswanto di Arema FC
45 menit lalu -
Musim Dingin, si Seksi Wanda Nara Justru Mau Berenang dengan Bikini
47 menit lalu -
Egy Maulana Vikri Cetak Gol Tendangan Bebas Indah Bersama Lechia Gdansk
24 menit lalu -
Presiden Jokowi Dilaporkan ke Bareskrim, Seperti Ini Ulasan Abdul Fickar Hadjar
34 menit lalu -
Chelsea vs Man United, Thomas Tuchel Samakan Olivier Giroud dengan Edinson Cavani
26 menit lalu -
Sempat Takut, Rionny Mainaky Tak Rasakan Efek Samping Usai Divaksin
25 menit lalu -
Satgas Covid-19 Beri Data yang Berbeda terkait Jumlah Kasus Covid-19, Pak Ganjar Protes
58 menit lalu -
Demokrat Memanas, Pengamat: KLB Partai Hanya Hancurkan Elektabilitas Sendiri
52 menit lalu -
Pengakuan Menko Luhut hingga Erick Thohir soal Investasi Tesla, Cek 5 Faktanya
53 menit lalu -
Simak Kalimat Bu Khofifah tentang Gus Ipul, Langsung Mendapat Respons
53 menit lalu -
China Dikabarkan Akan Dirikan Pangkalan Misil di Dekat Perbatasan Vietnam
50 menit lalu
GeNose untuk Kereta Api dan Bus Diproduksi Bertahap

JAKARTA -- Kementerian Perhubungan berencana menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 GeNose untuk penumpang kereta api dan bus. Tim Pengembang GeNose akan menyediakan GeNose untuk digunakan di pusat transportasi umum secara bertahap.
"Kita siapkan sekarang ini dengan 200 unit dulu secara bertahap," kata Ketua Tim Pengembang GeNose UGM, Kuwat Triyana ketika dihubungi Republika, Senin (25/1).
Ia menjelaskan, Kemenhub meminta tim menyediakan GeNose secara bertahap. Ke depannya, total GeNose yang diharapkan dapat diproduksi untuk Kemenhub yakni sebanyak 700 hingga 800 unit.
"Pak Menhub mengharapkan dapat 700-800 unit GeNose secara bertahap," kata dia lagi.
GeNose mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 lalu dan sudah mendapatkan banyak pesanan. Saat ini, produksi GeNose bekerja sama dengan lima perusahaan. Perusahaan ini kemudian akan memproduksi GeNose secara massal.
Secara total, GeNose menargetkan akan memproduksi setidaknya bertambah 5.000 unit pada akhir Februari. Pada Januari ini, GeNose yang bisa diproduksi hanya mencapai 3.000 unit. Kuwat menjelaskan, hal ini dikarenakan pada Januari ada banyak libur panjang yang kemudian menunda proses produksi.
Sementara itu, Kemenhub akan mulai menerapkan penggunaan GeNose pada moda transportasi kereta api dan bus. Kemenhub menargetkan, GeNose sudah mulai digunakan pada 5 Februari 2021.
Pengguna kereta api akan diwajibkan dicek menggunakan GeNose sebelum berangkat. Sementara untuk pengguna moda transportasi bus tidak diwajibkan tapi akan dilakukan tes secara acak menggunakan GeNose.
Berita Terkait
- GeNose akan Digunakan di KA dan Bus untuk Deteksi Covid
- KAI Tunggu Regulasi Resmi Penerapan GeNose
- Tarif KRL Yogyakarta-Solo Dipatok Rp 8.000
- GeNose untuk Kereta Api dan Bus Diproduksi Bertahap
- Haris Azhar: PAM Swakarsa Masih Jadi Trauma