-
Pep Guardiola Minta Publik Tak Hakimi Josep Bartomeu
50 menit lalu -
Tim Juara Piala Menpora 2021 Bakal Dapat Hadiah Menggiurkan
57 menit lalu -
Marak Isu Bullying, Inikah Alasan Terjadinya Konflik Dalam Grup K-Pop?
57 menit lalu -
Kredit Perbankan Diprediksi Menggeliat, Pendorong Sektor Properti dan Otomotif
51 menit lalu -
Ridwan Kamil Turut Terseret Kisruh Demokrat
52 menit lalu -
Menteri Teten: UMKM Jangan Hanya Buat Keripik
52 menit lalu -
Konsumsi Ayam-Telur RI Rendah
51 menit lalu -
Bali Jajagi Ekspor Komoditas Pertanian ke Jepang
44 menit lalu -
Hati-hati Komisaris dan Direksi BUMN, Ada Sanksi Menanti Jika Langgar Permen Soal PMN
41 menit lalu -
Menkes Tegaskan Kasus Covid-19 Melandai Bukan karena Testing Turun
51 menit lalu -
Dugaan Suap Pegawai Pajak, Sri Mulyani: Sudah Mundur
47 menit lalu -
Ingin Bela Pemilik Sah, Irjen Fadil Imran Perkuat Satga Mafia Tanah
38 menit lalu
Gunung Es Terbesar di Dunia Tabrak Dasar Laut Dangkal

PARIS -- Badan Antariksa Eropa (ESA) mencatat bahwa baru-baru ini gunung es terbesar di dunia telah terpecah jadi dua bagian. Dilansir dari Earth Sky pada Senin (25/1), gunung es dengan kode A-68A itu terbelah dalam dua bagian setelah mengalami benturan di wilayah Georgia Selatan. Hal itu terjadi karena gunung es terbawa arus hingga akhirnya membentur dasar laut dangkal di Georgia Selatan.
Dengan kejadian ini, maka gunung es itu terbagi dalam dua bagian dengan ukuran sepanjang 18 kilometer dan 135 kilometer. Saat ini, kedua bagian itu pun masih terbawa arus di sekitar Georgia Selatan.
Hal itu sekaligus mengindikasikan bahwa gunung es yang kini berganti nama menjadi A-68B dan A-68C itu boleh jadi akan kembali mengalami benturan dalam waktu dekat ini.
Hal itu pun membuat sejumlah ilmuwan khawatir akan nasib anjing laut dan pinguin di sekitaran Goergia Selatan. Karena, kedua gunung es itu tengah kembali mengarah ke bagian laut dangkal dan berpotensi untuk terjebak di kawasan tersebut.
Jika hal itu terjadi, bisa jadi akan ada sejumlah pinguin dan anjing laut yang akan terkepung dan mengalami kesuilitan untuk kembali ke bagian laut yang lebih dalam. Otomatis, hal itu akan membuat hewan-hewat tersebut kesulitan untuk mencari makan.
Selain itu, jika sampai gunung es itu terjebak, maka kemungkinan gunung es itu berpotensi untuk menetap di pesisir Georgia Selatan selama sekitar 10 tahun. Jika hal itu terjadi, maka fenomena ini sekaligus akan mempegaruhi ekosistem di dasar laut seitar Georgia Selatan.
- Gunung Es Terbesar di Dunia Terus Pecah, Kini Jadi 4 Bagian
- Gunung Es Terbesar Dunia Pecah Ancam Populasi Satwa
- Tak Lama Lagi, Gunung Es Terbesar Dunia Hantam Pulau Georgia
- Pengamat: Investasi Asing Naik karena Proyek Smelter China
- Kampanye Sunnydays Ajak Kaum Muda Tetap Aktif Meski Pandemi