-
Inflasi Januari 2023 Mencapai 0,34 Persen, Ini Penyebabnya
55 minutes ago -
Elite PKB Dukung Kepala BRIN Dicopot, Sebut Masa Depan Riset Harus Diselamatkan
51 minutes ago -
Rapimwil Partai Perindo Papua Barat, Kader Antusias Dengar Arahan Hary Tanoesoedibjo
57 minutes ago -
Peringati Isra Mikraj, Ganjar Khusyuk Mendengarkan Ceramah Ustaz Wijayanto
41 minutes ago -
Digitalic: SEO yang Baik Harus Berdampak Bagi Bisnis
41 minutes ago -
13 Serikat Pekerja Gugat Jokowi ke PTUN Terkait UU Cipta Kerja
30 minutes ago -
Ali Mukhni Resmi Bergabung dengan Partai Perindo
45 minutes ago -
Unggah Meme Soal Beli Keadilan, Mahfud: Saya Ndak Lelucon
45 minutes ago -
KLHK Dorong Kesejahteraan Masyarakat lewat Pengelolaan Sampah
44 minutes ago -
Nomor Telepon Kasi sampai Kepala Dinas Surabaya Bakal Dipublikasikan Demi Cegah Pungli
37 minutes ago -
Petani di Mamuju Tengah Ditangkap Polisi, Kasusnya Berat
28 minutes ago -
Gaya Kece Agnez Mo Foto Bareng Justin Timberlake, Pamer Perut Berotot!
41 minutes ago
Gunung Kidul Blank Spot Pasca ASO, DPR ke Menkominfo: STB Tak Jalan, Rakyat Beli Parabola Rp2 Juta, Itu Besar, Pak!

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyampaikan keluhan masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengenai siaran televisi digital ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Ia mengatakan, meski sudah memasang set top box (STB), masyarakat di wilayah Gunungkidul tetap tidak bisa menonton televisi.
"Masyarakat di Gunungkidul itu STB dipasang, itu enggak bisa jalan," kata Sukamta dalam saat raker dengan Menkominfo, dikutip dari akun TikTok pribadinya, @drsukamta, Selasa (6/12/2022).
Ia menjelaskan, masyarakat Gunungkidul terpaksa memasang parabola yang harganya mencapai Rp1,2 juta. Belum lagi jika ingin menonton siaran Piala Dunia, masyarakat harus merogoh kocek lagi hingga Rp800 ribu.
"Masyarakat akhirnya terpaksa membeli antena parabola harganya Rp1,2 juta. Plus kalau mau nonton Piala Dunia plus paketnya Rp800 ribu. Jadi Rp2 juta itu," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Menkominfo menyatakan akan mendalami hal tersebut. Namun, Johnny menyatakan, di Indonesia, terdapat 173 wilayah blank spot atau tidak mendapatkan layanan TV teresterial.
"Nanti kami dalami secara khusus. Tapi yang pertama, pasti di Indonesia seperti kami sampaikan ada 173 wilayah nonteresterial service atau tidak ada layanan TV teresterial. Itu yang disebut blank spot," ujar Johnny.
Sukamta pun menanggapi, sebelum ada ASO, hanya sedikit wilayah blank spot di Gunungkidul. Ia pun mengaku tidak paham mengapa tiba-tiba terjadi blank spot.