-
Seusai Menikah, Anwar Usman dan Adik Jokowi Langsung dapat E-KTP dengan Status Baru
50 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Jadi Pembeda di Kualifikasi Piala Asia 2023, Nomor 1 Baru Juara di Inggris
42 menit lalu -
Bukan Representasi Cebong dan Kampret, Ulama di Jatim Dukung Ridwan Kamil Capres 2024
31 menit lalu -
Libatkan Ribuan Peserta, Festival Kopi PDIP Bakal Pecahkan Rekor MURI
57 menit lalu -
Ketua MK dan Adik Jokowi Langsung Dapat ini Seusai Menikah, Sungguh Tak Disangka
57 menit lalu -
105 CPNS Lulus Tes 2021 Mundur, Paling Banyak di Kementerian Ini
50 menit lalu -
Ternak Ruminansia Dilarang Masuk Kabupaten Solok, Begini Penjelasannya
56 menit lalu -
Ketua MPR Tinjau Produksi Kereta dan Bus Listrik PT Inka, Lihat
55 menit lalu -
Konon Ada Pemantau Khusus untuk Minyak Goreng, Jangan Main-Main, lho!
45 menit lalu -
Beban Subsidi Energi Menumpuk, PKS: Tidak Baik Seorang Presiden Curhat
45 menit lalu -
Simak Ya, Berikut 5 Hal yang Wajib Dihindari Jika Ingin Sukses
33 menit lalu -
Google Umumkan Tidak Akan Merilis Ponsel Lipat Tahun Depan
29 menit lalu
Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Terpantau Setinggi 1.500 Meter

JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (16/1/2022) pagi, dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 16 Januari 2022, pukul 10:20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1500 m di atas puncak ( 5176 m di atas permukaan laut)," tulis PVMBG dalam keterangan resminya.
BACA JUGA: Viral di Semeru, Ternyata Begini Kajian tentang Sesajen
PVMBG mengungkapkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 660 detik.
Sementara itu, PVMBG menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
BACA JUGA: PVBMG Sebut Luasan Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru Bertambah
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.