-
Erick Thohir Sudah Tiba di Qatar dan Siap Bertemu FIFA soal Kelanjutan Piala Dunia U-20 2023: Semoga Ada Jalan Keluarnya
58 menit lalu -
Good Work! Tiga Ganda Putra Terbaik Indonesia Berhasil Melaju ke 16 Besar Madrid Spain Masters 2023, LIVE di iNews, New Home of Badminton
52 menit lalu -
Diplomasi Gubernur Koster Dapat Dukungan Lembaga Internasional
52 menit lalu -
Didesak Biden Batalkan Perombakan Sistem Peradilan, Netanyahu: Israel Tak Buat Keputusan Berdasarakan Tekanan AS
33 menit lalu -
Jadwal Wakil Indonesia di Hari Kedua Spain Masters 2023: Saatnya Gregoria Mariska Tunjung Beraksi!
32 menit lalu -
Bali Tuan Rumah Pra PON Cricket
47 menit lalu -
Dikalahkan Skotlandia, Bek Spanyol Salahkan Rumput yang Terlalu Panjang
47 menit lalu -
Awas Diserobot Asing, Indonesia Kekurangan Sopir Truk yang Kompeten
41 menit lalu -
Resep Keumamah, Makanan Khas Aceh yang Bisa Jadi Stok Menu Sahur
41 menit lalu -
Pengacara David Ozora Harap Hakim PN Jaksel Memihak Korban di Sidang Perkara AG
35 menit lalu -
2 Anggota Polrestabes Surabaya yang Jalani Sidang Kode Etik Dinyatakan Tidak Bersalah
56 menit lalu -
Berbagai Sumber Dikumpulkan hingga Temui Murid I Ketut Maria
49 menit lalu
Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun, Apa Pemicunya?
JAKARTA - Harga minyak dunia diprediksi turun di kisaran USD68,00 per barel - US75,10 per barel pada perdagangan besok Senin (6/2/2023).
Pengamat Ibrahim Assuaibi mengatakan kalau penurunan itu karena harga minyak jatuh ke posisi terendah lebih dari tiga minggu pada Jumat dalam sesi yang bergejolak.
Menurutnya, data pekerjaan AS yang kuat menimbulkan kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi. Termasuk karena investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang embargo UE yang akan segera terjadi pada produk olahan Rusia.
"Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada bulan Januari di tengah pasar tenaga kerja yang terus-menerus tangguh, tetapi moderasi lebih lanjut dalam kenaikan upah akan memberikan kenyamanan bagi Federal Reserve dalam perjuangannya melawan inflasi," kata Ibrahim dalam rilis hariannya, Minggu (5/2/2023).
Kemudian lanjutnya, negara-negara Uni Eropa sepakat untuk menetapkan batas harga pada produk minyak sulingan Rusia untuk membatasi dana Moskow untuk invasi ke Ukraina.