-
Febri Hariyadi Tak Mau Banyak Komentar Usai Gagal Gabung Sabah FC
56 menit lalu -
Inter Milan vs Juventus Pertaruhan Harga Diri, bukan Scudetto
51 menit lalu -
Update: Sebanyak 29 Korban Meninggal dan 11 Orang Hilang Pasca Longsor Sumedang
59 menit lalu -
Tersembunyi, Air Terjun 'Sampuran' Sorosah di Pasaman Mempesona
48 menit lalu -
Listyo Sigit Calon Tunggal Kapolri, LPSK Singgung Kasus Laskar FPI & Djoko Tjandra
37 menit lalu -
Kisah Buruh Bayar Sekolah Anak dengan BLT Subsidi Gaji
44 menit lalu -
6 Fakta Harga Patokan Elpiji 3 Kg, Begini Perhitungannya
50 menit lalu -
Gusril dan Rohidin Diminta Datang ke KPK, Jangan Mangkir Lagi
42 menit lalu -
Banting Setir Jadi Rapper, Ronaldinho Dikelilingi Perempuan Cantik
43 menit lalu -
Driver Ojek Online Dikeroyok Pengendara Fortuner di Kebayoran Lama, Ini Kronologinya
28 menit lalu -
Bertambah 9 Orang Lagi, Total Kasus Covid-19 di Pasbar Tembus 478 Orang
51 menit lalu -
Fahri Hamzah Tuntut Anggota DPR-DPD Lebih Kritis ke Pemerintah
38 menit lalu
Hari AIDS Sedunia, Ini Nutrisi yang Dibutuhkan ODHA

SETIAP tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Segala faktor pun jadi fokus perhatian agar penanganan HIV/AIDS selalu lebih baik. Salah satunya adalah terkait pemenuhan nutrisi bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan nutrisi yang tercukupi bisa membantu memperlambat pengembangan HIV menjadi AIDS atau kondisi stadium 3 HIV sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Terhadap ODHA, sistem imun bekerja lebih keras melawan infeksi yang menyerang dan inilah yang terkadang membuat mereka membutuhkan lebih banyak energi serta nutrisi dari makanan. Lalu diet atau pola makan seperti apa yang harus ODHA terapkan?
Laman Medical News Today mencatat diet yang terbaik adalah banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian; lalu sumber protein tanpa lemak seperti ikan, unggas, atau kacang-kacangan; lemak yang menyehatkan dari kacang-kacangan, minyak zaitun, atau alpukat; serta batasi makanan yang diproses atau tinggi gula atau garam.
Baca juga: 9 Gejala HIV, Salah Satunya Berat Badan Turun Drastis!
Namun, seringkali ada masalah dalam pemenuhan nutrisi ini, antara lain karena obat yang diminum bisa mengurangi nafsu makan, ada gejala seperti mual dan muntah membuat sulit makan dan kelelahan serta depresi. Belum lagi jika ada diare yang membuat nutrisi makanan tidak sempat dicerna tubuh.
Akibatnya, mereka dengan HIV bisa memiliki bobot tubuh turun. Menurut WHO, untuk membantu mengembalikan berat tubuh yang hilang (sehingga bobot tubuh menjadi sehat), mereka dengan HIV bisa lebih banyak mengonsumsi makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, roti, kentang, ubi jalar, ubi jalar, dan pisang.
Mereka juga perlu memperbanyak asupan kacang-kacangan, produk kedelai, daging-dagingan termasuk ayam, ikan, telur, hati sesering mungkin, lalu buah-buahan, yogurt, dan camilan seperti keripik singkong serta sandwich.
Selain itu, sebaiknya secara perlahan tingkatkan asupan lemak misalnya lebih banyak mengonsumsi kacang tanah, kedelai, wijen, alpukat, dan daging berlemak.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Ini Bahaya Mengganti-ganti Obat bagi ODHA
Jika dalam pemenuhannya ternyata menyebabkan diare maka kurangi asupan lemak sampai gejala berakhir dan secara bertahap tingkatkan jumlah asupan sampai pada tingkat tubuh bisa memberikan toleransi.
Asupan lainnya yang dibutuhkan yakni lebih banyak produk susu seperti susu full-cream. Tetapi bagi yang sulit mencernanya sebaiknya tidak usah mengonsumsi produk susu terutama jika ditambah ada gejala kram dan ruam kulit. Penambahan madu, sirup atau produk pemanis pada makanan juga bisa dilakukan.
"Sangat penting untuk mencoba makan, meskipun Anda mungkin merasa tidak enak makan, untuk menghindari penurunan berat badan," jelas WHO.