-
Courtois: Saya Tak Dapatkan Rasa Hormat yang Cukup, Terutama di Inggris
47 menit lalu -
Liverpool Tumbang dari Real Madrid di Final Liga Champions 2021-2022, Jurgen Klopp Ngaku Kewalahan Hadapi Taktik Carlo Ancelotti
33 menit lalu -
Cetak Sejarah, Wakil Bali Jadi Puteri Indonesia 2022
47 menit lalu -
Waspada! Surat Palsu Pengangkatan Tenaga Honorer
42 menit lalu -
Megawati Angkat Nyepi dan Tri Hita Karana di Forum GPDRR 2022
40 menit lalu -
Doa Erick Thohir untuk Buya Syafii Maarif
27 menit lalu -
Start Keenam di MotoGP Italia 2022, Quartararo Bicara soal Strategi Hadapi Dominasi Pembalap Ducati
23 menit lalu -
WHO Mendesak Negara-negara Ambil Langkah untuk Bendung Penyebaran Cacar Monyet
30 menit lalu -
Jokowi Tiga Periode Kembali Menggema, Tafsir M Qodari Jelas Sekali
56 menit lalu -
Info Terbaru Upaya Pencarian Anak Ridwan Kamil, Hari Keempat Metode Berbeda
40 menit lalu -
Tiga Rider Tuan Rumah Terdepan
44 menit lalu -
Maryoto Subekti Pimpin Pengcab Woodball Badung
14 menit lalu
Humor Gus Dur: Menjelek-jelekkan Presiden Besoknya Meninggal

JAKARTA - Mantan Presiden Abdurahman Wahid atau yang biasa disebut Gus Dur sering melontarkan canda yang memiliki makna mendalam.
Suatu ketika, almarhum KH Bukhori Masruri alias Drs Abu Ali Haidar (1942 - 2018) tengah berceramah di acara Haul Gus Dur Ke IV dan Masyayikh NU Demak di Masjid Agung Demak, 29 Desember 2013.
Almarhum KH Bukhori Masruri berkisah, bahwa semasa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden, ia pernah berbuka puasa bersama dengannya. Malahan, di sela itu, teman Gus Dur sejak kecil ini sempat memberikan nasihat atau imbauan.
"Gus!" kata mantan Ketua PWNU Jawa Tengah itu, tetap memanggil "Gus" meski yang dipanggilnya adalah seorang presiden seperti dikutip dari laman NU Online..
"Ada apa, Mas Bukhori?" jawab Gus Dur.
"Anda sekarang jadi bapak manusia se-Indonesia. Dulu hanya menjadi bapak orang NU, sekarang jadi bapak rakyat se-Indonesia. Saya minta dadanya tambah dilapangkan. Kalau ada orang menjelek-jelekkan Anda, entah minta maaf, entah tidak meminta maaf, Anda mesti memaafkan," ungkap kiai yang juga pencipta lagu-lagu Nasida Ria itu.
"Lho, Anda kok punya saran begitu itu bagaimana?" jawab Gus Dur, penasaran.
"Sebab ada orang yang menjelek-jelekkan Anda, setelah mengolok-olok Anda, itu terus jatuh, sakit dan mati," kata Abu Ali Haidar, nama pena-nya.