-
Masuki Musim Kemarau, BMKG Deteksi 9 Titik Panas di Provinsi Aceh
45 menit lalu -
Bobby Nasution Terkesan dengan Kemajuan Kota Bandar Lampung
46 menit lalu -
Aura Kasih Main Bareng Llama Pakai Rok Mini Pamerkan Paha Mulus
43 menit lalu -
Infinix Note 12 Segera Taklukkan Batas
28 menit lalu -
Cuan Meledak Masa Depan Cerah, Intip Hoki 3 Zodiak Beruntung Ini
16 menit lalu -
Tak Bisa Bersaing Perebutkan Podium di MotoGP Italia 2022, Andrea Dovizioso: Saya Hanya Ingin Nikmati Balapan
13 menit lalu -
Budaya dan Kearifan Lokal Jadi Kunci Indonesia dalam Menangani Bencana
6 menit lalu -
Rebutan Harta Warisan, Pemabuk Ini Tusuk Kakak Kandungnya hingga Kritis
15 menit lalu -
Usai Final Liga Champions, Marcelo Tak Ingin Pisah dengan Real Madrid
16 menit lalu
IDAI Dorong Partisipasi Vaksinasi Anak demi Tuntaskan Pandemi Covid-19

JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mendorong masyarakat berpartisipasi dalam upaya menuntaskan pandemi salah satunya dengan vaksinasi anak. Ia memastikan vaksin telah memiliki jejak sejarah berhasil menekan jumlah penyakit lain sebelumnya.
Dalam diskusi virtual yang diadakan IDAI pada Sabtu (22/1), Piprim menyebut bahwa vaksinasi sudah memiliki sejarah panjang dan telah berhasil menekan jumlah kasus penyakit-penyakit yang mematikan dan membuat cacat seperti polio. "Salah satu temuan atau prestasi dunia medis yang sangat cemerlang ya vaksinasi ini, karena bedanya sangat jauh sebelum dan sesudah ditemukan vaksin," ujar Piprim dalam Seminar Media IDAI tentang vaksin CovidD-19 pada anak, diikuti di Jakarta, Sabtu.
"Vaksin Covid-19 ini tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin yang sudah ada sebelumnya," tambahnya.
Dia mendorong pers ikut berkontribusi dalam program vaksinasi Covid-19 termasuk yang menyasar anak. Hal itu karena peran media yang besar untuk mendukung program vaksinasi, karena tidak mungkin hanya dilakukan IDAI, ITAGI, atau Kementerian Kesehatan.
"Kita butuh partisipasi semua masyarakat dalam rangka menuntaskan pandemi ini agar segera bisa berlalu di negeri kita," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut dia juga memastikan bahwa IDAI belum mengubah rekomendasinya terkait pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satu faktor yang penting adalah telah mendapatkan dosis lengkap
Tetapi tidak hanya perihal vaksin, dia juga menegaskan protokol kesehatan tetap perlu dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan Covid-19. "Kami memang cukup menyayangkan ada banyak sekolah yang kemudian ditutup ketika kasus Covid-19 kembali meningkat dan PPKM menjadi level dua, seyogyanya kita tidak membuka PTM 100 persen. Sehingga opsi yang ditawarkan oleh IDAI memang sebaiknya diperhatikan lagi, mungkin opsi hybrid itu juga satu pilihan terbaik," demikian Piprim.
Berita Terkait
- Anak Divaksinasi Lengkap Baru 5,9 Persen, PTM 100 Persen Jalan Terus
- Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dua Dosis di Indonesia 59,2 Persen
- Vaksinasi Booster Covid-19 di JIExpo Jakarta
- Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19, RSUD Penajam Siapkan Pasokan Oksigen
- SssTikTok 2022: Bebas Unduh Video Tiktok tanpa Watermark