-
Barcelona vs Bilbao, Lionel Messi Terancam Absen di Laga Final
54 menit lalu -
Main atau Tidak, Callum Hudson-Odoi akan Terus Tersenyum
49 menit lalu -
3 Alasan Mengapa Orang Jepang Menyukai Serangga
51 menit lalu -
Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Ini Wilayah yang Terdampak
53 menit lalu -
Human Initiative Beri Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Sulbar
44 menit lalu -
Korda Honorer K2 Sebut Seleksi Sejuta PPPK Salahi Aturan UU ASN
38 menit lalu -
Mengenang Sosok Sayidiman, Mahfud MD: Guru Militer saat Saya Jadi Menhan
36 menit lalu -
Panglima TNI Tinjau Korban Gempa di RSUD Sulbar dan Serahkan Bantuan Presiden Jokowi
39 menit lalu -
Vaksinasi, Ikhtiar dari Bahaya Covid 19
32 menit lalu -
Gus Menteri Minta Desa Lakukan Pendataan Mikro
45 menit lalu -
Harapan Elemen Mahasiswa untuk Calon Kapolri Komjen Sigit
43 menit lalu -
Eks Liverpool Ragukan Kelayakan Gerrard Jadi Suksesor Klopp
25 menit lalu
Imam: IAGI Berperan Penting dalam Perkembangan Geowisata

JAKARTA -- Kondisi alam Indonesia yang sangat khas dengan bentuk bentang alam, jenis batuan, struktur geologi serta sejarah geologinya, telah menyebabkan banyak ahli geologi mengatakan bahwa Indonesia adalah suatu laboratorium alam geologi yang unik, yang memiliki modal yang kuat untuk mengembangkan geowisata. Ahli geologi teknik ITB Imam A Sadisun, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geowisata atau bahkan geopark yang sangat besar.
Saat ini Indonesia memiliki 14 (empat-belas) Geopark Nasional dan 5 (lima) Geopark Internasional yang masuk ke dalam daftar Unesco Global Geopark (UGG).
Ini merupakan prestasi yang luar biasa yang tidak lepas dari peran Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang telah mengawal berkembangnya Geopark di Indonesia. "Ini prestasi IAGI yang luar biasa," ujar Imam berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (23/11).
Lebih lanjut Imam mengatakan bahwa, ke depan IAGI perlu terus menggali keanekaragaman kekayaan geologi (geodiversity) yang menjadi acuan paling mendasar dari geowisata. "Kita perlu menggali terus keanekaragaman kekayaan geologi dan warisan geologi (geoheritage) untuk bisa terus mengembangkan geowisata karena potensinya sangat besar. Saat ini ada lebih dari 110 (seratus sepuluh) lokasi warisan geologi di Indonesia dan ini menjadi modal yang sangat besar untuk bisa dikembangkan menjadi geowisata berskala dunia" ujar Imam.
Menurut Imam, geowisata hanya salah satu dari aplikasi keilmuan geologi yang ke depan akan semakin diperlukan, sekaligus melakukan konservasi, memuliakan bumi, serta menyejahterakan masyarakat. Pengembangan infrastruktur kota sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk juga memerlukan kajian geologi yang makin spesifik di satu wilayah, termasuk di dalamnya kajian tentang potensi kebencanaan.
"Kalau dulu ahli geologi lebih banyak diperlukan untuk kegiatan-kegiatan di eksplorasi minyak bumi dan gas bumi (migas) serta mineral, kini aplikasi keilmuan geologi telah berkembang sangat luas dan semakin spesifik. Pembangunan infrastruktur publik yang membutuhkan investasi besar dan menyangkut keselamatan manusia, sangat membutuhkan kajian mendalam tentang kondisi geologi di area dimana fasilitas publik akan didirikan," ujar Imam yang pernah memperoleh penghargaan profesi tertinggi sebagai Ahli Kehormatan Bidang Geologi Teknik (Honorary Engineering Geologist) dari IAGI.
Berita Terkait
- Lokasi Dampingan DMC Dompet Dhuafa Raih Rekomendasi IAGI
- Energi Indonesia Defisit 300 Juta Barel per Tahun
- Imam: IAGI Berperan Penting dalam Perkembangan Geowisata
- Sejarah, Tiga Srikandi Bertarung dalam Satu Pilkada