-
AHY Masuk Daftar Cawapres Ganjar, Syarief Hasan Teringat Omongan Sekjen PDIP Soal Ini
48 menit lalu -
Harga Emas Berjangka Tergelincir Diserang Aksi Ambil Untung
48 menit lalu -
Dugaan Setor Uang, 8 Anggota Brimob Polda Riau Ditahan
53 menit lalu -
Dalam Sehari, Rusia Bantai Seribu Tentara dan Puluhan Tank Ukraina
46 menit lalu -
5 Pemain Keturunan Grade A Tambahan yang Cocok Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Nomor 1 Bakal Pertajam Lini Serang Garuda
36 menit lalu -
Jelang Idul Adha, Kesehatan Hewan Kurban Peternak hingga Pedagang di Bogor Dicek
25 menit lalu -
Kisah Jenderal TNI AD Soegito Punya Impian Jadi Satuan Elite, Harus Kandas di Tengah Jalan karena Malaria
32 menit lalu -
5 Fakta Guru Hamili Siswi di Tangsel, Pelaku Beri Korban Rp3 Juta Suruh Aborsi
31 menit lalu -
Herry IP Harap Tak Semua Ganda Putra Dikirim ke BWF World Tour Series
14 menit lalu -
Hitler Rencanakan Operasi Singa Laut Invasi Nazi ke Inggris dalam Bunker di Hutan Prancis
33 menit lalu -
Peluang Sukses di Depan Mata, 3 Zodiak Bergelimang Cuan Tak Keruan
34 menit lalu -
Wall Street Menguat Jelang Keputusan The Fed
35 menit lalu
IMF Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5%, Ini Pendorongnya
JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia tetap kuat hingga tumbuh 5% di tahun ini.
"Pemulihan yang lebih cepat di Tiongkok atau meredanya tekanan inflasi global dapat memperkuat permintaan ekspor Indonesia," kata Asisten Direktur Departemen Western Hemisphere IMF Cheng Hoon Lim, dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Namun begitu, IMF masih melihat beberapa tantangan yang harus diperhatikan seperti pengetatan kondisi keuangan global secara tiba-tiba atau perlambatan global yang melemahkan neraca perdagangan dapat menekan Rupiah.
Kemudian intensifikasi ketegangan geopolitik dapat mengganggu rantai pasokan dan memperkuat tekanan inflasi. Harga komoditas dunia saat ini juga telah kembali normal di tengah pengaturan kebijakan yang lebih ketat.
Dengan begitu, Lim mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sedikit menurun dari capaian tahun 2022 sebesar 5,3% (yoy) lantaran didukung oleh harga yang tinggi untuk sebagian besar ekspor komoditas Indonesia.
"Kebijakan Indonesia yang masuk akal, berwawasan ke depan, dan terkoordinasi dengan baik membantunya menutup lingkungan global yang sangat menantang di tahun 2022 dengan pertumbuhan yang sehat, penurunan inflasi, dan sistem keuangan yang stabil dan menguntungkan," ungkapnya.
Dia menilai capaian tersebut juga tak terlepas dari langkah otoritas Indonesia yang menggunakan ruang kebijakan moneter dan fiskal secara fleksibel untuk memperlancar penyesuaian ekonomi terhadap guncangan global yang signifikan. Hal tersebut membuat ekonomi Indonesia berada di posisi baik untuk pertumbuhan yang kuat dan inklusif secara berkelanjutan.