-
Kabar Gembira, BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair Lagi Tahun Ini
46 menit lalu -
Persija Jakarta Minta Doa untuk Kesembuhan Leo Saputra
53 menit lalu -
Huawei Dorong Literasi Keamanan Siber di Indonesia
45 menit lalu -
Perintah Tegas Jenderal Andika: Harus Cepat, Ini Darurat!
56 menit lalu -
Arsenal Ingin Pinjam Martin Odegaard, Ini Kata Mikel Arteta
52 menit lalu -
Bangunan Baru Sekolah Hancur Digoyang Gempa, yang Lama Masih Berdiri
59 menit lalu -
Dovizioso: Marc Marquez Lebih Santai Jalani Karier di MotoGP
58 menit lalu -
Meski Gagal Total di Copa del Rey, Posisi Zidane di Madrid Masih Aman
51 menit lalu -
PKB Dorong Agar Vaksin Merah Putih Dikebut
51 menit lalu -
Aksi Bantu Korban Banjir Kalimantan Selatan Hasnur Group
50 menit lalu -
Gantung Sepatu pada Usia Muda, Anang Hadi Bermimpi Melatih PSS
48 menit lalu -
Gempa Besar Mengguncang Sulut, Warga Sangihe Berhamburan ke Luar Rumah
42 menit lalu
Indeks Literasi Digital Indonesia 'Sedang'

JAKARTA -- Survei yang dilakukan Katadata Insight Center bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan indeks literasi digital nasional tahun ini masih tergolong sedang. Indeks literasi digital nasional ini merupakan gabungan dari empat sub-indeks, yakni informasi dan literasi data, komunikasi dan kolaborasi, keamanan dan kemampuan teknologi.
"Rentang satu sampai lima, berarti di sini angka 3,47 antara 'sedang sampai baik'. Kita belum sampai "baik", belum sampai 4," kata Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/11).
Dari skala 1-5, skor di bawah 2 masuk kategori "buruk", skor 3-4 "sedang" dan skor 4 tergolong "baik". Dari keempat sub-indeks tersebut ditemukan bahwa indeks literasi digital secara nasional berada di angka 3,47 atau dalam rentang sedang menuju baik.
Indeks literasi digital yang tinggi berkaitan dengan usia muda (generasi Y), laki-laki dan pendidikan yang tinggi. Tingkat literasi nasional tergolong sedang, padahal penggunaan media sosial termasuk tinggi.
Berdasarkan survei terhadap 1.670 responden di 34 provinsi, 99,9 persen memiliki ponsel. Sebanyak 99,7 persen responden yang memiliki ponsel mengaku terkoneksi ke internet melalui gawai mereka.
Responden menyatakan "sering" menggunakan internet untuk komunikasi lewat pesan singkat (57 persen), menggunakan media sosial (50,4 persen) dan mencari informasi di dunia maya (46,1 persen).
Sebanyak 98,9 persen mengakses WhatsApp, 89,8 persen Facebook dan 87,8 persen YouTube. Dari responden tersebut, 35,1 persen membuka WhatsApp selama 2 hingga 5 jam, sementara untuk Facebook dan YouTube masing-masing 31 persen dan 29 persen.
Survei tersebut menemukan, ketika dilihat berdasarkan wilayah, Indonesia Tengah justru memiliki indeks literasi digital tertinggi, yaitu 3,57, diikuti Indonesia Timur 3,44 dan Indonesia Barat 3,43.
Sementara, jika dilihat dari kemampuan mengenali hoaks, responden dengan indeks literasi digital tinggi lebih mampu mengenali hoaks.
Responden dengan intensitas penggunaan internet yang lebih rendah justru memiliki indeks literasi digital yang lebih tinggi dan sebaliknya, intensitas penggunaan internet tinggi tidak dibarengi dengan indeks literasi digital yang tinggi.
Dilihat dari korelasi indeks literasi digital dengan penyebaran hoaks, responden dengan indeks literasi digital tinggi memiliki kecenderungan yang rendah untuk tidak menyebarkan hoaks.
- Perpusnas Dorong Milenial Tingkatkan Literasi Digital
- Menristek Dorong UMKM Sektor Ritel Terekspos Digital
- UGM dan Whatsapp Bantu Perempuan Lawan Hoaks Politik
- 1,2 Juta Surat Suara Pilkada 2020 Tiba di KPU Depok
- Indeks Literasi Digital Indonesia 'Sedang'