-
Mau Persija Jakarta Tampil Kuat di Liga 1 2022-2023, Thomas Doll Terus Perbaiki Fisik Pemain
38 menit lalu -
AS Roma Juarai Liga Konferensi Eropa 2021-2022, Jose Mourinho Bertahan di Ibu Kota Italia
40 menit lalu -
Ilkay Guendogan: Jerman Bukan Lagi Tim Spesialis Turnamen!
56 menit lalu -
Tiket MXGP Samota Termurah Rp 100.000, Dijual Awal Juni
49 menit lalu -
Bertemu Ratu Maxima, Menko Airlangga Jelaskan Inklusi Keuangan RI
44 menit lalu -
Thomas Doll Tak Jamin Persija Jakarta Juara Liga 1 2022-2023
33 menit lalu -
Persija Sudah Dapatkan Pengganti Marko Simic, dari Eropa
28 menit lalu -
21 Korban Penembakan Massal di SD Texas Ditembak Mati di Satu Ruang Kelas
55 menit lalu -
Rezky Aditya Ayah Biologis Anak Wenny Ariani, Citra Kirana: Enggak Kaget
54 menit lalu -
Liverpool vs Real Madrid: Carlo Ancelotti Tanggapi Peluang Jadi Pelatih Terbaik di Liga Champions
23 menit lalu -
Mengenal Obat Viradef, Dianggap Ampuh Atasi Hepatitis Akut
51 menit lalu -
Respons Partai Anggota KIB Soal Syarat 'Asalkan Capresnya Saya' Ala Cak Imin, PAN Terlucu
45 menit lalu
0
Indonesia Ikut Bidding ASEAN Para Games

Salah satunya menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022. Karena itulah, Indonesia pun mengikuti bidding tuan rumah kejuaraan tersebut. "Vietnam tidak sanggup jadi tuan rumah ASEAN Para Games. Mereka mempersilakan negara lain. Kita mengikuti bidding tersebut. Mudah-mudahan kita bisa jadi tuan rumah, karena fasilitas memadai," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat Raker dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Kamis (20/1).
Zainudin mengatakan, semestinya ASEAN Para Games berdekatan dengan SEA Games atau berjarak satu bulan. SEA Games di Vietnam sendiri pada 12-23 Mei. Namun, Vietnam tidak bisa menggelar ASEAN Para Games. Indonesia pun mengajukan menjadi tuan rumah pada Juli nanti. Mengenai hal itu, kata Zainudin, dirinya sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Peparpas 2021 di Papua.
Kini semua tergantung pembicaraan dari NPC di ASEAN. Zainudin menegaskan, Indonesia siap jika ditunjuk sebagai tuan rumah.
Selain itu, Indonesia juga akan jadi tuan rumah FIBA Asia Cup. Lalu pada Desember menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia wushu di Jakarta.
"Satu lagi ada single event, tapi belum masuk ke daftar," kata Zainudin. Yaitu Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta pada Februari 2022. Namun, permasalahannya negara-negara peserta akan datang jika tidak ada pemberlakuan karantina. Kemenpora berusaha mencari jalan keluar agar itu dapat dilakukan.
"Saya akan rapat koordinasi dengan KONI, KOI, Kemenkes dan BNPB untuk mencari jalan keluar," terang Zainudin.
Salah satunya dengan menerapkan sistem bubble seperti Singapura. Jika itu dilaksanakan, Indonesia dapat jadi tuan rumah. Bila tidak, dapat dipindah ke negara lain. Hal ini terjadi saat Indonesia sebagai tuan rumah Piala Davis menghadapi Venezuela. Venezuale tidak mau karantina sehingga tempat pertandingan dipindah ke Singapura.
Sementara pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti mengatakan, pihak Kemenpora belum memutuskan jadwal Pelatnas SEA Games 2022 meski sudah mendapat kepastian terkait pelaksanaannya yang digelar pada Mei nanti. Chandra Bakti mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan review terhadap proposal induk cabang olahraga.
"Kami akan melakukan review sebagai tahap awal dari proses pelatnas. Review tim independen, pakar olahraga dan wakil dari KOI dan KONI," kata Chandra, yang juga dalam Rapat Kerja Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Kamis.
Namun, Chandra Bakti menegaskan Kemenpora akan memprioritaskan cabang dan nomor-nomor Olimpiade sesuai dengan target utama yang tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Kemenpora juga hanya akan mengirimkan atlet-atlet dari cabang olahraga yang berpotensi meraih medali di SEA Games.
"Kami akan me-review berapa target medali yang dicanangkan. Prinsip kebijakan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, yaitu lebih baik ramping kontingen, tetapi kaya medali. Jadi, kami akan mengedepankan cabang Olimpiade potensial medali," jelas Chandra.
Sedangkan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mendorong federasi olahraga nasional untuk fokus mengedepankan kejuaraan kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2022 di tengah padatnya agenda multievent internasional sepanjang tahun ini. *k22
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali