-
Jelang Liverpool vs MU, Sir Alex Ferguson Panaskan Situasi
49 menit lalu -
Jakarta Peringkat ke-31 Kota Termacet di Dunia
48 menit lalu -
Penjelasan Terbaru Kombes Hery Soal Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182
50 menit lalu -
Sekjen Perindo: Bela Rakyat Kecil, Jangan Sampai Tidak Peduli
56 menit lalu -
Krisis Keuangan, Inter Milan Nunggak Cicilan Pertama Achraf Hakimi
49 menit lalu -
TNI AL Siapkan Posko Penyaluran Bantuan Gempa Sulawesi Barat dan Banjir Kalimantan
53 menit lalu -
Elly Kasim Ungkap Sosok Paling Berjasa Dalam Perjalanan Kariernya
59 menit lalu -
Mantan Miss World Malaysia Soroti Kebutuhan Fasilitas Baby Hatch, Apa Itu?
48 menit lalu -
Hana Hanifah Beli Mobil Rp2 Miliar, Nikita Mirzani: Jangan-jangan...
46 menit lalu -
Polisi Dalami Keterlibatan Anggota Dewan dalam Kasus Tambang Ilegal di Bengkulu
51 menit lalu -
Ditjen Dukcapil Sudah Terbitkan 15 Dokumen Kematian Korban Sriwijaya Air SJ 182
32 menit lalu -
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Dibuka, Kapan?
23 menit lalu
Inflasi 2020 Bakal Lebih Rendah Sejak Krisis Moneter 1999

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi indeks harga konsumen akan mencatatkan inflasi sebesar 1,46% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang tahun ini.
Sementara itu, pada Desember 2020, bank sentral memproyeksikan inflasi sebesar 0,22% (month to month/mtm). Ini juga lebih rendah dari inflasi selama bulan sebelumnya yang sebesar 0,28% (mtm) maupun Desember 2019 sebesar 0,34% (mtm).
Baca juga: 5 Fakta Inflasi November 0,28%, BI Jaga Sesuai Target
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46% (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy)," ujar Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
Pada tahun lalu, laju inflasi sebesar 2,72% (yoy), merupakan yang terendah sejak krisis moneter melanda tahun 1999 atau terendah selama 20 tahun terkahir.
Baca juga: Sri Mulyani: Inflasi 2020 Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
"Rendahnya inflasi tersebut akibat pandemi Covid -19, yang membuat permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa ikut menurun," bebernya.