-
Hasil Liga Inggris 2022-2023 Pekan Ke-38: Chelsea vs Newcastle United 1-1, Arsenal vs Wolves 5-0
52 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Nindy Ayunda Buka-bukaan, Desta Sindir Penyebar Fitnah
50 menit lalu -
Basarnas Evakuasi 62 Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Saponda Konawe
58 menit lalu -
Tangani 29.971 Kasus Pelanggaran Pemilu, Bawaslu: Potensi Kecurangan Tetap Ada
28 menit lalu -
Jokowi Mania Jadi Prabowo Mania 08, Ketum: Dia Sudah Selesai dengan Hidupnya
58 menit lalu -
Max Verstappen Ceritakan Sulitnya Raih Kemenangan di F1 GP Monaco 2023
28 menit lalu -
4 Fakta Harga Telur Mahal Banget, Ternyata Ini Biang Keroknya
47 menit lalu -
Marissya Icha Ungkap Kabar Terkini Kasus Video Syur 47 Detik
30 menit lalu -
Cair 5 Juni, Ini Besaran Gaji ke-13 PNS
50 menit lalu -
Timnas Indonesia vs Argentina: Alasan Lionel Scaloni Bawa Tim Terbaik
20 menit lalu -
Bareskrim Akan Ungkap Kasus 75 Kilogram Sabu dan 53 Ribu Butir Ekstasi Siang Ini
31 menit lalu -
Erick Thohir Beber 3 Hal dari Hasil Kongres Biasa PSSI
29 menit lalu
Inggris: Rusia Kemungkinan Besar Telah Tembakkan 71 Drone Buatan Iran ke Ukraina
RUSIA - Rusia diduga telah meluncurkan sedikitnya 71 kendaraan udara tanpa awak atau drone Seri Shahed untuk satu kali serangan saja (one-way attack uncrewed aerial vehicles/OWA-UAVS) rancangan Iran terhadap sejumlah sasaran di Ukraina sejak awal Maret ini.
Kementerian Pertahanan Inggris melansir informasi tersebut dalam pembaruan intelijen harian tentang invasi Rusia ke Ukraina melalui Twitter, pada Minggu (26/3/2023).
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan serangan yang menggunakan OWA-UAVS itu sempat berhenti selama dua minggu pada akhir Februari lalu, tetapi Rusia tampaknya menerima pasokan lagi.
Rusia diperkirakan meluncurkan OWA-UAVS itu dari dua lokasi, yaitu dari Krasnodar di bagian timur dan dari Bryansk di bagian timur laut. Lokasi-lokasi ini memungkinkan fleksibilitas Rusia untuk menarget Ukraina secara luas dan mengurangi waktu terbang ke sasaran-saran di bagian utara Ukraina. Lokasi itu juga kemungkinan merupakan bagian dari strategi untuk "upaya memasuki wilayah udara Ukraina secara lebih luas."
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pada Sabtu (25/3.2023) malam, Rusia harus dikalahkan.