-
5 Model Lingerie yang diperdaya Cristiano Ronaldo, Nomor 1 Sampai Dikaruniai Anak
50 menit lalu -
Hujan Ekstrem Melanda Wilayah Indonesia 3 Hari
44 menit lalu -
Liga Spanyol: Real Madrid Direcoki Masalah Baru, Raphael Varane Ingin Hengkang
48 menit lalu -
Pemain Timnas U-19 Indonesia Ini Diundang Trial di Klub Eropa
43 menit lalu -
76 Nama Bayi Perempuan Jawa Beserta Artinya, Bermakna Indah
43 menit lalu -
Hujan Lebat, Tiga Kecamatan Bekasi Terendam Banjir
35 menit lalu -
Mahfud MD : Kita Tak Boleh Wajibkan Anak Nonmuslim Pakai Jilbab di Sekolah
55 menit lalu -
Perdamaian Israel-Palestina Dimulai dengan Perang Anti-Semitisme
54 menit lalu -
137.600 CPNS 2019 Sudah Kantongi Nomor Induk Pegawai
58 menit lalu -
Cerita Erick Ibrahim, Pelatih Kiper Persela yang Merelakan Sang Anak Jadi Striker
33 menit lalu -
WHO Tetapkan Madinah sebagai Kota Paling Sehat di Dunia
16 menit lalu -
Seperempat Spesies Lebah Menghilang 20 Tahun, Ada Apa?
15 menit lalu
Ini Aspirasi Perindo Sulut Jika Olly-Steven Terpilih Lagi

MANADO - Partai Perindo berharap agar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Steven Kandouw bisa menjadikan Sulut bukan hanya statusnya saja sebagai hub port, baik dari bandara maupun pelabuhannya.
Dalam Rakorwil DPW Partai Perindo Sulut dalam rangka konsolidasi pemenangan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw di Pilkada serentak 2020, Ketua DPW Perindo Sulut Hendrik Kawilarang Luntungan (HKL) mengatakan bahwa Sulut memiki letak yang sangat strategis seiring konsentrasi pertumbuhan ekonomi dunia yang berada di kawasan asia pasifik.
"Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang, lalu lintas ekspor-impor Indonesia, keluar masuk harus melalui pelabuhan Singapura. Menurut data Singapore Port Authority, 60 persen kontainer yang berada di Singapura adalah milik indonesia, sisanya milik negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia tenggara lainnya," ujar Hendrik, Senin (23/11/2020).
Kondisi ini menurut dia terjadi dikarenakan Singapura memiliki pelabuhan laut yang alami dimana kedalaman laut di atas 18 meter, karena syarat-syarat kapal generasi keenam dan ketujuh hanya bisa bersandar jika ke dalaman laut tersebut di atas 18 meter, di mana Indonesia belum punya pelabuhan dengan kedalaman seperti itu.
Baca Juga : Bisnis Kulinernya Dapat Dana Rp28 Miliar, Gibran: Ini Hadiah untuk Kaesang
Menurutnya, Tanjung Priok dan Tanjung Perak hanya 12 meter dan secara geografis letaknya pun tidak strategis. Sulawesi Utara punya Selat Lembeh di Bitung, di mana pelabuhan lautnya alami dengan laut yang tenang karena posisinya di selat bahkan kedalamannya di atas 20 meter dan secara geografis letaknya sangat strategis dikarenakan letaknya berada pada pusaran kegiatan perekonomian di kawasan termaju dunia yaitu asia pasifik.
"Kami minta tolong kepada bapak Olly Dobdokambey jika terpilih lagi yakinkan kepada Presiden, yakinkan kepada anggota DPR RI dari partai pak Olly yang merupakan mayoritas kursi agar bisa membuat suatu kebijakan atau regulasi agar seluruh kontainer baik ekspor maupun impor diharuskan transit di pelabuhan Bitung kumpulkan para stakeholders baik itu PT Pelindo maupun shipping liner seluruh indonesia, beri mereka insentif. Jika PT Pelindo terlalu pelan, jangan ragu buat BUMD, swastakan Pelabuhan Bitung kerjasamakan dengan perusahaan swasta lokal maupun asing, partai perindo sulawesi utara berada di belakang bapak," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan dampak daripada pelabuhan Bitung mejadi pintu keluar masuknya konteiner, ekspor-impor Indonesia akan menjadi luar biasa, akan terjadi penghematan devisa ratusan triliun bagi Indonesia, ekonomi di kawasan Indonesia Timur akan bertumbuh pesat diikuti dengan kemakmuran bagi Sulawesi Utara.