-
Suporter Tuduh Erick Thohir Tidak Jujur soal Alasan FIFA Coret Indonesia
56 menit lalu -
Marselino Ferdinan Debut sebagai Starter, KMSK Deinze Menang Telak 5-0
49 menit lalu -
Dua ASN Pemprov Kepri Ditangkap Polisi, Salah Satunya Ternyata Anak Mantan Gubernur
45 menit lalu -
Danlantamal IX Gelar Syukuran dan Tradisi Kenaikan Pangkat Prajurit dan PNS
31 menit lalu -
Berbagai Cara Menyantap Baguette, Roti Khas Perancis yang Berukuran Panjang
54 menit lalu -
PSS Datang Bertamu, Pelatih PSIS: Ini Peluang Kami Meraih Tiga Poin
36 menit lalu -
Penahanan Pendiri KSP Indosurya Hambat Proses Homologasi
37 menit lalu -
Hasil Kualifikasi MotoGP Argentina: Alex Marquez Mengejutkan
49 menit lalu -
Badaruddin Hilang Terseret Arus Sungai Ameroro Konawe
38 menit lalu -
Indonesia Disebut Terancam Bakal Kehilangan 39 Medali Emas di SEA Games 2023, Ketua KOI Enggan Pesimis
24 menit lalu -
Mak Ganjar Dukung Kemajuan Usaha Kue Kering di Kabupaten Gresik
40 menit lalu -
Profil Gianni Infantino, Bos Besar FIFA yang Putuskan Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
24 menit lalu
Ini Dia Gim Baru dari Pencipta Pokemon Go

PARIS-Tujuh tahun yang lalu, gim seluler "Pokemon Go" menggemparkan dunia, dan sekarang pembuat gim, Niantic, Inc. bertujuan untuk memasukkan daya tarik "dunia nyata" yang sama ke dalam gim bola basket baru mereka. Gim bola basket baru Niantic bernama "NBA All-World".
Dilansir dari Japan Today, pemain "Pokemon Go" dipandu oleh ponsel mereka ke lokasi dunia nyata untuk mengumpulkan makhluk ajaib, sementara "NBA All-World" memungkinkan pemain untuk saling menantang dalam permainan di jalanan.
John Hanke, bos Niantic, yang memproduksi kedua gim tersebut, menekankan bahwa seperti halnya Pokemon, pemain gim NBA juga hanya memerlukan ponsel. Gim ini tidak ada headset atau kacamata VR yang mahal.
Dia mendorong gim bergaya hibrid ini sebagai "metaverse dunia nyata", yang membedakannya dari pengalaman yang dipromosikan oleh Microsoft dan pengguna lain yang duduk di rumah dengan menggunakan penutup muka. "Saya pikir penting untuk mendukung apa yang kita lakukan di dunia nyata sebagai manusia, seperti pergi ke restoran, bertemu teman, dan tidak tinggal di rumah," katanya kepada AFP dalam sebuah wawancara. "Mengenakan headset VR sendiri, bagi saya itu adalah masa depan yang sangat sepi dan menakutkan. Saya harap manusia tidak pergi ke arah itu."
Dalam "NBA All-Word", yang dirilis pekan ini dan Prancis dan Selasa depan (31/1/2023) secara global, para pemain memilih bintang NBA favorit mereka sebagai avatar dan bertemu serta bermain dengan orang lain di jalanan. Aspek sosial dari gim tersebut, kata Hanke, menjadi ponsel sebagai perangkat yang sempurna untuk dimainkan. "Ini mobile, biaya rendah dan hampir semua orang memilikinya," katanya.
Niantic berharap mendapatkan keuntungan dari transaksi mikro, yakni pemain dapat membelanjakan sedikit untuk item virtual yang memungkinkan mereka bergerak lebih cepat melalui gim atau menyesuaikan avatar mereka dengan sepatu kets dari merek seperti Adidas atau Puma. Hanke juga mengakui bahwa kesuksesan "Pokemon Go" telah membantu Niantic mendapatkan mitra korporat tingkat tinggi. "Kesuksesan 'Pokemon Go' tentu sangat membantu kami," katanya.
'Pokemon Go" yang telah diunduh lebih dari satu miliar unduhan menghasilkan sekitar satu miliar dolar atau sekitar Rp 14,9 triliun, menurut perkiraan dari perusahaan analitik Sensor Tower.
Namun, setelah itu Niantic nyaris tidak pernah meraih kesuksesan serupa. Contohnya, Niantic meluncurkan "Harry Potter: Wizard Unite" pada 2019, hanya untuk menutupnya pada Januari tahun lalu karena kurangnya minat. Seperti banyak perusahaan lain di sektor teknologi, Niantic juga melakukan pengurangan tenaga kerja tahun lalu. Mereka memangkas delapan persen stafnya dan menghentikan empat proyek gim video.
Berita Terkait
- Meta tak Lagi Support Oculus Quest VR
- Khusus untuk Gamer Disabilitas: Project Leonardo PS 5
- Pokmon Run Digelar dengan Kategori Family Run dan Fun Run
- Mogenesia Salurkan Bantuan Paket Gizi Hingga ke Gang-Gang Sempit
- Ini Dia Gim Baru dari Pencipta Pokemon Go