-
Leandro Paredes: PSG Sedang Berusaha Yakinkan Lionel Messi
43 menit lalu -
In Picture: Jutaan Pengguna Tinggalkan WhatsApp, Termasuk Anda?
58 menit lalu -
Cerita Ronaldo kala Terpesona oleh Kecantikan Istri Luis Figo
58 menit lalu -
Sri Mulyani Akhirnya Ngaku, Lembaga Pengelola Investasi RI Mirip India
58 menit lalu -
Cerita Anelka Akhirnya Putuskan Masuk Islam
56 menit lalu -
Menko Airlangga: Vaksin Mandiri Gratis, Tak Ada Komersialisasi
43 menit lalu -
Kelebihan Pasokan Listrik, Proyek 35.000 Mw Perlu Ditinjau Ulang
41 menit lalu -
PHRI Tak Lagi Koordinir Hotel untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
49 menit lalu -
Tommy Soeharto Gugat Pemerintah karena Ganti Rugi Dianggap Kurang
54 menit lalu -
SoalPupuk Subsidi, Komisi IV Minta Jangan Salahkan Mentan
47 menit lalu -
GeNose untuk Kereta Api dan Bus Diproduksi Bertahap
42 menit lalu -
Sinergi 3 BUMN Dalam Penyediaan Biomassa untuk Co-Firing PLTU Batubara
58 menit lalu
Ini strategi pemasaran Qoala di 2021

JAKARTA (IndoTelko) - Pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan di berbagai aspek bisnis, termasuk gaya pemasaran di setiap industri. Namun, pandemi justru memberi peluang bagi perusahaan yang bergerak di dunia digital untuk tetap tumbuh, asalkan bisa menerapkan strategi digital marketing atau pemasaran digital dengan baik.
VP of Marketing Qoala, Cliff Sutantijo mengungkapkan, aktivitas pemasaran Qoala saat ini lebih banyak terjadi di dunia digital. Qoala, yang merupakan platform digital yang bergerak di industri teknologi asuransi (insurance technology/ insurtech), mengalami peningkatan aktivitas di setiap kanal bisnisnya, mulai dari brand awareness hingga conversion. Kata dia, strategi Qoala yakni berfokus pada pengolahan data dengan baik untuk keperluan optimasi kinerja dari pemasaran digital.
"Kami melihat banyaknya traffic yang masuk ke dalam Qoala.app. Hal ini juga diperkuat dengan munculnya berbagai produk asuransi modern yang turut membantu meningkatkan awareness asuransi digital di pasar milenial. Tantangan utama yang muncul adalah bagaimana kami menganalisis setiap kampanye digital yang dijalankan untuk membaca perilaku konsumen, serta mengoptimalkan kampanye digital sesuai dengan target pasar kami," ujar Cliff.
Cliff mengungkapkan, penetrasi yang agresif melalui pemasaran digital penting untuk dilakukan. Sejauh ini, sambung dia, media sosial masih menjadi tempat terbaik untuk memasarkan produk, tanpa mengesampingkan peran vital kanal mesin pencarian Google. Hal ini menjadi pertimbangan untuk membuat kampanye digital kreatif dan pesan yang tepat untuk setiap target pasar Qoala.
"Di tahun 2021, Qoala akan melakukan penetrasi yang lebih agresif melalui pemasaran digital. Dengan berkembangnya media sosial lain, seperti TikTok, kami mencoba masuk dengan konten video yang menarik untuk generasi milenial hingga generasi Z. Langkah ini merupakan salah satu cara kami untuk memberikan edukasi tentang pentingnya asuransi sejak dini," ungkapnya.
Cliff menambahkan, selama pandemi ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan asuransi dalam hidup. Terbukti, asuransi kesehatan masih menjadi produk yang paling banyak dicari. Pencarian asuransi jiwa juga mengalami lonjakan yang signifikan jika dibandingkan dari tahun 2019. Namun, kini asuransi yang dicari tak sebatas untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, tetapi juga barang atau aset yang disayang. Hal ini tampak dari peningkatan pembelian produk-produk modern lainnya di kalangan milenial, salah satunya smartphone protection.
"Konsumen Qoala sangat beragam untuk saat ini, tapi memang target utama kami berfokus pada usia 18 hingga 40 tahun yang sudah hidup berdampingan dengan dunia digital. Kami percaya bahwa asuransi juga dapat hadir bukan sebagai hal yang 'serius', namun menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Dari riset kami, terbukti asuransi sudah mulai diterima oleh konsumen milenial, bahkan generasi Z," tutup Cliff.(ak)