-
MotoGP 2023: Nasib Marc Marquez, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
50 menit lalu -
Badung Gagal Masuk 75 Besar ADWI 2023
10 menit lalu -
Brigjen Suyudi Ario Seto, Polisi Pembongkar Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan
55 menit lalu -
Bukayo Saka Bakal Digaji Rp 5,5 Miliar Per Pekan
59 menit lalu -
Si Cantik Penentang Putin Diracun, Sering Kejang, Rambutnya Rontok
44 menit lalu -
Pegang Data dan Kontrol Permainan, Sri Mulyani Ingin Jadi Pemenang
36 menit lalu -
Timnas Indonesia Gagal Kalahkan Burundi, Shin Tae Yong Singgung Puasa
53 menit lalu -
Sepak Terjang Irjen Fadil Imran Kabaharkam Baru, Ungkap Kasus Ryan Jombang hingga Tangkap Hercules
35 menit lalu -
Akhundzada, Pemimpin Misterius Taliban yang Miliki Kekuasaan Layaknya Tuhan di Afghanistan
57 menit lalu -
Rodri: Skotlandia Mainkan Taktik Sampah
15 menit lalu -
Berantas Importir Baju Bekas Ilegal, Menteri Teten Usulkan Pelabuhan Khusus
59 menit lalu -
Kapolri Tunjuk Brigjen Hersadwi Jadi Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim
40 menit lalu
Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Panik

JAKARTA --- Mengalami panik atau serangan panik merupakan rasa takut dan cemas yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan membuat seseorang kewalahan dan biasanya diiringi dengan gejala fisik yang akut seperti jantung berdebar, sulit mengatur napas, hingga diliputi rasa takut.
Lantas apa yang terjadi dalam tubuh saat mengalami serangan panik?
Dilansir dari WebMD, Kamis (2/2/2023), respons "fight or flight (melawan atau lari)" dalam tubuh berada di balik gejala fisik yang intens ini. Biasanya, saat Anda menghadapi ancaman sistem saraf akan langsung bereaksi. Hormon adrenalin membanjiri aliran darah, membuat tubuh dalam keadaan waspada.
Selain itu, detak jantung juga menjadi lebih cepat, sehingga mengirimkan lebih banyak darah ke otot. Begitupun napas menjadi cepat dan dangkal, membuat Anda bisa menghirup lebih banyak oksigen. Gula darah melonjak. Indera juga menjadi lebih tajam.
Dengan serangan panik yang acak, tubuh menjadi waspada tanpa alasan. Para peneliti tidak tahu persis apa yang memicunya. Tetapi efek fisiknya nyata: Selama serangan panik, tingkat adrenalin dalam tubuh dapat melonjak hingga dua setengah kali lipat atau lebih.
Serangan panik mungkin tidak datang secara tiba-tiba seperti yang terlihat. Perubahan fisik dapat dimulai sekitar satu jam sebelum serangan. Dalam sebuah penelitian, orang dengan gangguan panik mengenakan alat yang melacak aktivitas jantung, keringat, dan pernapasan mereka. Hasilnya menunjukkan kadar karbon dioksida yang lebih rendah dari normal, tanda pernapasan cepat dan dalam yang dapat membuat Anda terengah-engah, sejak sekitar 45 menit sebelum serangan panik.
Para ilmuwan masih mempelajari bagaimana serangan panik memengaruhi otak. Ada kemungkinan bahwa bagian otak yang terkait dengan rasa takut menjadi lebih aktif selama serangan panik. Satu studi menemukan bahwa orang dengan gangguan panik memiliki banyak aktivitas di bagian otak mereka yang terkait dengan respons "melawan atau lari".
Penelitian lain telah menemukan kemungkinan hubungan antara gangguan panik dan proses kimia dalam otak. Kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan kadar serotonin, yang dapat memengaruhi suasana hati.
Berita Terkait
- Melihat Sunset Baik untuk Kesehatan Mental, Ini yang Dirasakan Peserta Penelitian
- Takut Sama Laut? Mungkin Anda Idap Talasofobia, Begini Cara Mengatasinya
- Sendirian Saat Kena Serangan Jantung? Ini yang Harus Dilakukan
- Gejala Kanker Kandung Kemih: Susah Buang Air Kecil Hingga Urine Berdarah
- Ketua 1 Abad Diserang, Wasekjen PBNU: yang Harus Dikecam Itu yang Jualan Gus Dur