-
Jampidsus tak Hanya Fokus pada Pemidanaan di Kasus Asabri
50 menit lalu -
Kang Emil ke PNS: Tak Usah Nabung, Bela Negara Belanja Produk UMKM!
54 menit lalu -
BNN Gagalkan Penyelundupan 171 Kilogram Sabu-sabu, Lagi-Lagi Malaysia
52 menit lalu -
Ini Perbandingan Vivo V20 dan Vivo V20 SE, Pilih yang Mana?
56 menit lalu -
Lagi, Pesepeda Kena Begal di Jalanan Jakarta
46 menit lalu -
Fraksi DPR Sepakat Pelaksanaan Pilkada Dinormalisasi
52 menit lalu -
Hingga 26 Januari, 48.930 Pasien Covid di Wisma Atlet Sembuh
59 menit lalu -
COVID-19 Tembus 1 Juta, La Nyalla Minta Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan
54 menit lalu -
Gubernur Jabar Siap Tampung 70.000 Perusahaan Taiwan
46 menit lalu -
Pasangan Harati Pastikan Hadir di Sidang Pendahuluan MK
41 menit lalu -
Liga Inggris: Frank Lampard Sering Baper dan Cemberut sebagai Manajer Chelsea
41 menit lalu -
Live Streaming SCTV Sinetron Favorit Samudra Cinta Dibintangi Dinda Kanya Dewi, Episode Ke-537, Tayang Selasa 26 Januari 2021 Malam
55 menit lalu
Intensitas Hujan Tinggi, Tiga Kecamatan Terendam Banjir

Penulis : Tim Liputan || Editor : Doddi Irawan
- Hujan deras akhir-akhir ini rutin mengguyur Kabupaten Merangin.
Tingginya intensitas hujan membuat debit air Sungai Batangtabir meluap. Rumah-rumah wargapun terendam.
Banjir terjadi di tiga kecamatan, Tabir, Tabir Ilir dan Margo Tabir. Ketinggian air ada yang setinggi satu meter lebih.
Warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang tak terkena banjir.
Banjir terjadi Senin lalu. Air merendam rumah-rumah warga di Desa Lubuk Napal Kecamatan Tabir, Desa Ulak Makam dan Rantau Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, serta Desa Lubuk Bumbun, Margo Tabir.
Ketinggian air mencapai dua meter. Banjir terparah terdapat di Desa Rantau Limau Manis. Diperkirakan ada ratusan rumah digenangi air.
Akibat banjir ini, akses jalan juga terendam. Jika curah hujan terus tinggi, dipastikan tiga kecamatan bakal terendam.
Para korban berharap ada bantuan tenda darurat dan sembako, agar mereka bisa bertahan hidup. Persediaan sembako yang ada kini mulai menipis.
Kepala Desa Lubuk Napal, Sahroni, membenarkan adanya banjir. Banjir cukup besar terjadi di Lubuk Napal.
"Banjir kali ini parah. Hampir satu kilo jalan utama desa terendam. Rumah dan sarana umum ikut terendam," jelas Sahroni.
Sahroni sudah minta pemerintah segera mendirikan tenda pengungsian, termasuk dapur umum.
Saat ini perahu karet sudah ada di lokasi banjir. Tenda pengungsian dan dapur umum memang belum ada.
"Mudah-mudahan secepatnya disiapkan pemerintah," ujar Sahroni. ***