-
4 Obat Dapatkan Izin Terapi Covid-19 dari BPOM
50 menit lalu -
Wonderkid Albania Resmi Jadi Rekrutan Kedua Inter Setelah Lukaku
54 menit lalu -
Ogah Jemawa Usai Raih Podium Perdana di MotoGP, Anak Didik Valentino Rossi Enggan Pasang Target Tinggi
58 menit lalu -
80 Dokter Indonesia Dilatih Kendalikan Robot Bedah Jarak Jauh
38 menit lalu -
Effendi Simbolon Blak-blakan Capres PDIP, Sebut Puan Maharani
48 menit lalu -
Petuah & Doa Gus Miftah untuk Nasib Karyawan Holywings
33 menit lalu -
Buah Paling Ajaib di Dunia, Kolesterol Turun Tanpa Obat
28 menit lalu -
Kemenag Buka Posko Pengaduan Daring Haji 2022
28 menit lalu -
Sri Mulyani Curiga Subsidi BBM dan LPG Dinikmati Kalangan Atas
28 menit lalu -
Ingin Beli Tiket Timnas Basket Indonesia vs Arab Saudi? Klik Link Berikut Ini
28 menit lalu -
10 Makanan yang Dihindari Ade Rai agar Tetap Tampan dan Awet Muda, Nomor 1 Paling Berat
24 menit lalu -
Jokowi Mengutus Anak Buahnya Hadiri Pelantikan Presiden Filipina Ferdinand Marcos
28 menit lalu
0
Jadi Peluang Menjanjikan, Dinas PMPTSP Buleleng Sosialisasi Investasi Perikanan

Mengingat wilayah utara Buleleng merupakan kawasan perairan laut yang memanjang. Bahkan investasi sektor perikanan di Buleleng berhasil menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 260 juta pada 2021.
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Buleleng bersama tim teknis melakukan pembinaan, pengawasan dan sosialisasi terhadap pelaku investasi yang bergerak bidang perikanan di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Rabu (18/5) pagi.
Kepala Dinas PMPTSP Buleleng Made Kuta mengatakan, peluang investasi perikanan di Buleleng cukup besar. Kali ini, Buleleng kedatangan investor asal Surabaya bergerak di bidang perikanan di Desa Tembok. Izin dari usaha tersebut, sudah keluar melalui Online Single Submission (OSS).
"Sesuai PP Nomor 5 tahun 2021 dan PP Nomor 6, kami melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha tersebut, diikuti oleh warga setempat, perangkat desa hingga camat. Hasilnya disepakati masyarakat menerima usaha tersebut," kata Kuta.
Hanya saja, karena wilayah tersebut masuk dalam kawasan pariwisata, maka tim teknis melakukan kajian. Hasilnya, investasi perikanan yang ada di daerah tersebut digabung dengan sektor pariwisata. Sehingga bisa berjalan secara beriringan. Hasil kajian itu juga disepakati pihak investor dan perangkat desa setempat.
"Investasi (perikanan) itu berbasis pariwisata dengan luas 2,6 hektare. Sudah disepakati, bahwa nantinya akan merekrut tenaga kerja lokal, karena sekarang masih dalam pembangunan akan manfaatkan tenaga lokal. Sekitar 40 persen sampai 60 persen warga lokal akan dikerjakan disana," jelas Kuta.
Kuta menyebutkan, peluang investasi di bidang perikanan kini sangat menjanjikan di Buleleng. Dari data yang ada, tahun 2021 target PAD Buleleng dari sektor perikanan Rp 150 juta, tapi capaiannya sekitar Rp 260 juta. Artinya, capaian PAD dari sektor perikanan tersebut melebihi dari target awal yang ditentukan.
Menurut Kuta, peluang di sektor perikanan ini akan menjadi penunjang peningkatan PAD. "Jadi perikanan potensial untuk investasi, tapi yang kami pungut (Dinas PMPTSP) hanyalah luasan lokasi usaha. Untuk retribusi kini masih dirancang Dinas Perikanan. Target di tahun ini (PAD) Rp250 juta dari perikanan, mudah-mudahan bisa melebihi," pungkasnya.*mz
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali