-
Awalnya Dikira Cium Tanah, Ini Makna Selebrasi Sujud Mohamed Salah
45 menit lalu -
Pembenci Islam Jadi Mualaf Gara-Gara Mohamed Salah
34 menit lalu -
Gubernur BI Ramal Ekonomi RI 2021 Tumbuh 5,8%
28 menit lalu -
Lebarkan Sayap, Upbit Kini Hadir di Thailand
47 menit lalu -
Pacaran dengan Georgina Rodriguez, Cristiano Ronaldo Pernah Gagal Selingkuh
35 menit lalu -
Fakta Mengejutkan, Kuota Impor Gula Tak Sinkron dengan Kebutuhan Industri
53 menit lalu -
China "lakukan genosida terhadap Uighur', pemerintahan Biden sepakat dengan kecaman terakhir menlu era Trump
54 menit lalu -
Jelajahi 3 Negara, Kenang Jalan-Jalan Mewah Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez
50 menit lalu -
3 Hakim Positif Covid-19, PN Tanjung Karang Tutup Sementara
46 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Pernah Malu karena Kirim Foto Seksi Perempuan Lain ke Pacar
24 menit lalu -
Tak Ingin Ketahuan Selingkuh, Cristiano Ronaldo Larang Natacha Rodrigues Tampil di Televisi
29 menit lalu -
'Filler' Trend Perawatan Kecantikan, Wajah Awet Muda Tanpa Operasi
45 menit lalu
Jajaran Trump Masih Tekan China, Malah Mau Boikot 4 Perusahaan China Lagi!!

Sanksi Amerika Serikat (AS) ke China dalam aspek teknologi dan perdagangan belum juga berhenti. Bahkan, jajaran Donald Trump berniat memasukkan lagi 2 perusahaan China ke Daftar Hitam Departemen Perdagangan AS.
MengutipReuters, Senin (30/11/2020), produsenchip top (SMIC) dan produsen minyak dan gas lepas pantai China (CNOOC) akan segera masuk ke daftar itu, menyusul Huawei, ZTE, dan puluhan entitas China lain.
"(2 perusahaan itu akan masuk ke Daftar Hitam) karena dugaan terlibat dengan militer China," begitulah menurut dokumen dan sumber anonim.
Baca Juga: Dituding Sekongkol Sama Amerika Buat Tangkap Putri Miliarder China, Ini Reaksi Polisi Kanada
Baca Juga: Akhirnya, Cryptocurrency Punya Facebook Akan Rilis pada Bulan ....
Sebelumnya,Reuters melaporkan, awal bulan ini Departemen Pertahanan AS menetapkan adanya 4 perusahaan China lagi yang terlibat dengan militer China. Dengan begitu, ada 35 perusahaan China terdampak kebijakan itu.
Tiga narasumber mengatakan, "Belum jelas kapan pembaruan itu akan terbit. Yang jelas, selain CNOOC dan SMIC, nama China Construction Technology Co Ltd dan China International Engineering Consulting Corp juga ada di dalamnya."
Menanggapi kabar itu, SMIC mengaku akan terbuka menerima kritik konstruktif dari pemerintah AS. Namun, mereka membantah adanya hubungan dengan militer China.
"Kami tak memiliki hubungan dengan militer China dan tak membuat produk untuk pengguna akhir individu atau pun militer manapun," kata SMIC.
Asal tahu saja, perusahaan yang masuk ke Daftar Hitam AS tak lagi bisa menjual sekuritasnya ke investor AS mulai akhir tahun depan. AS juga bertujuan membatasi pemanfaatan teknologi sipil untuk militer yang China lakukan--menurut asumsi Negeri Paman Sam.
Penulis/Editor: Tanayastri Dini Isna
Foto: REUTERS/Carlos Barria