-
3 Alasan Pria Sering PDKT Tapi Enggan Nyatakan Cinta, Jleb!
56 menit lalu -
Akui Sebar Informasi Bohong Kematian Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Siap Bertanggung Jawab
30 menit lalu -
Terbongkar, Perjanjian Antara Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, dan KM, Soal Rp 2 Miliar
32 menit lalu -
Realisasi Bansos 2022, BLT Minyak Goreng Cair Rp7,2 Triliun hingga PKH Rp21,3 Triliun
24 menit lalu -
Jelang Persib Bandung vs PSIS Semarang di Liga 1 2022-2023: Achmad Jufriyanto Janji Maung Bandung Tampil Gahar
15 menit lalu -
Peringatan dari Bill Gates, Ada Krisis yang Membayangi
36 menit lalu -
Palestina-Israel: Fakta Penting di Balik Sengketa yang Sudah Berusia 100 Tahun
27 menit lalu -
Pengamat: Tindakan Gibran Paksa Lepas Masker Paspampres tidak Proporsional
21 menit lalu -
KPK Tetapkan Bupati Pemalang Sebagai Tersangka
6 menit lalu -
Masuk Final, Nathan/Christo KuakTrik Kemenangan Amman International Tennis
16 menit lalu
Jawab Tantangan Global, Ini Cara Menko Airlangga

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa koordinasi yang kuat sangat diperlukan untuk menjawab berbagai tantangan global.
Menurut PBB, saat ini dunia tengah dihadapkan pada tantangan global yang disebut dengan The Perfect Storm, yang terdiri dari tantangan Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
Sementara, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 4,4 persen sebagai imbas konflik geopolitik dunia. Berbagai faktor tersebut menimbulkan ketidakpastian global.
"Respons cepat dari seluruh pihak dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional. Momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 juga akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi," ujar Airlangga, dikutip Senin(20/6/2022).
Di tengah ketidakpastian global yang terjadi, indikator sektor eksternal Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang solid.
Hal ini tercermin dari tren surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut, serta rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) berada pada level yang aman.