-
Musim 2020 Dibubarkan, Liga 1 2021 Pun Masih Mengambang
40 menit lalu -
Sisihkan Rezeki, Sadio Mane Bikin Masjid di Kampung Halamannya
48 menit lalu -
Mesut Ozil Tinggal Arsenal, Lucas Podolski Ikut Berkomentar
37 menit lalu -
Sambut Pelantikan Joe Biden, Obama: This is Your Time
39 menit lalu -
Gugatan Rizal Ramli Ditolak MK, Pakar Hukum : PT 20 Persen tak Diatur UUD 1945
51 menit lalu -
Burnley Ingin Akhiri Tren Buruk Saat Melawat ke Liverpool
52 menit lalu -
Beberapa Saat Sebelum Pelantikan Biden, Mahkamah Agung AS Dievakuasi karena Ancaman Bom
53 menit lalu -
Berpatroli Cegah Covid-19, Polisi Ungkap Uang Palsu di Sentra PKL
35 menit lalu -
Joe Biden Akan Wajibkan Seluruh Pejabat Negara Pakai Masker di 100 Hari Pertama Kepemimpinannya
10 menit lalu -
Alat Uji Swab di Tangsel Rusak, Pasien Bingung Cek Status Covid-19
53 menit lalu -
PNS Ini Bakal Jadi Menkeu Sementara hingga Biden Sahkan Janet Yellen
52 menit lalu -
Lukas Podolski Lega Mesut Oezil Keluar dari Arsenal
16 menit lalu
0
Jaya-Wibawa Jadikan DNA sebagai Incubator Bisnis Ekonomi Kreatif

Gerakkan kekuatan kaum milenial, Jaya-Wibawa bakal optimalkan Ge-dung Dharma Negara Alaya (DNA) sebagai incubator Bisnis Ekonomi Kreatif. Salah satu strategi Jaya-Wibawa adalah menggerakkan kekuatan milenial (anak-anak muda) dalam upaya mewujudkan Denpasar sebagai sebuah kota dengan ekonomi kreatif berbasis budaya. Calon Wakil Walikota (Cawawali) I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, anak-anak muda kreatif nantinya akan diwadahi agar siap berkompetisi dalam persaingan global.
Disebutkan, salah satu upaya membangkitkan dan memberdayakan kekuatan milenial untuk membangun Kota Denpasar adalah mengoptimalkan Gedung DNA di Lumintang, Denpasar Utara, yang lokasinya bersebelahan dengan Graha Sewaka Dharma. Selama ini, Gedung DNA menjadi basis kegiatan-kegiatan kreativitas kawula muda di Denpasar.
"Tidak hanya dalam event-event kesenian dan kebudayaan, tapi cakupannya akan diperluas kepada kreativitas lainnya yang mendukung ekonomi kreatif. Misalnya, kuliner, fotografi, fashion, dan berbagai aktivitas ekonomi kreatif yang melibatkan anak-anak muda," ujar Arya Wibawa kepada di Denpasar, Rabu (3/12) siang.
Menurut Arya Wibawa, saat ini generasi milenial banyak yang menggeluti kegiatan ekonomi kreatif dengan sistem pemasaran yang memanfaatkan teknologi. Mereka perlu diberikan wadah. "Nah, DNA ini akan menjadi incubator bisnis untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan kreativitas para kaum milenial ke depan. Makanya, Festival Youth itu sangat tepat. Itu ada dalam visi misi Paslon Jaya-Wibawa," tegas politisi asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang juga Sekretaris DPC PDIP Denpasar ini.
Apakah sekarang DNA belum hidup? "Kalau sekarang, DNA sudah hidup. Kalau milenial masuk di dalamnya, tentu akan semakin maksimal dan mendukung kemajuan pembangunan di Denpasar menuju Denpasar MAJU (maju, aman, jujur, unggul). Yang penting wadahnya dulu," terang Arya Wibawa.
"Ke depan, kami Jaya-Wibawa akan terus menyerap aspirasi milenial di Denpasar tentang aksi-aksi kreatif yang kita garap. Wadahnya sudah siap, DNA Denpasar tinggal pakai dan Jaya-Wibawa akan back up sepenuhnya ketika nanti dipercaya memimpin Kota Denpasar," lanjut mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar hasil Pileg 2019 ini.
Ditanya soal kenapa milenial penting dijadikan ujung tombak dalam pembangunan di Denpasar, menurut Arya Wibawa, karena mereka adalah generasi yang sering disebut sebagai out of the box, generasi yang penuh kreativitas dan inovatif. Dalam teori para ahli, milenial yang disebut Generasi Y (kelahiran tahun 1980-2000) ini memiliki idealisme tinggi. Di Denpasar, 38,63 persen penduduknya adalah generasi milenial.
"Milenial ini adalah generasi yang berpikir maju, cepat beradaptasi dengan teknologi baru, generasi idealis, ingin selalu bekerja dan berkarya sesuai passion. Pandangan kami Paslon Jaya-Wibawa, generasi milenial ini sangat penting diberdayakan secara maksimal," papar Arya Wibawa yang juga mantan Team Leader for DSR ABN Ambro Bank.
Arya Wibawa menyebutkan, memberdayakan generasi milenial dalam membangun Denpasar dengan kegiatan Youth Festival, banyak manfaatnya ke depan. Selain membuka lapangan kerja, Youth Festival ini menjadi sarana menyiapkan generasi yang siap bersaing di era 4.0 dan menuju 5.0.
"Kita semua tahu kaum milenial adalah generasi yang kritis terhadap fenomena sosial, serta bergerak cepat karena mereka mengandalkan teknologi dan semuanya serba digital," tandas mantan Ketua Komisi C DPRD Denpasar 2014-2019 (yang membidangi anggaran) ini. *nat
Disebutkan, salah satu upaya membangkitkan dan memberdayakan kekuatan milenial untuk membangun Kota Denpasar adalah mengoptimalkan Gedung DNA di Lumintang, Denpasar Utara, yang lokasinya bersebelahan dengan Graha Sewaka Dharma. Selama ini, Gedung DNA menjadi basis kegiatan-kegiatan kreativitas kawula muda di Denpasar.
"Tidak hanya dalam event-event kesenian dan kebudayaan, tapi cakupannya akan diperluas kepada kreativitas lainnya yang mendukung ekonomi kreatif. Misalnya, kuliner, fotografi, fashion, dan berbagai aktivitas ekonomi kreatif yang melibatkan anak-anak muda," ujar Arya Wibawa kepada di Denpasar, Rabu (3/12) siang.
Menurut Arya Wibawa, saat ini generasi milenial banyak yang menggeluti kegiatan ekonomi kreatif dengan sistem pemasaran yang memanfaatkan teknologi. Mereka perlu diberikan wadah. "Nah, DNA ini akan menjadi incubator bisnis untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan kreativitas para kaum milenial ke depan. Makanya, Festival Youth itu sangat tepat. Itu ada dalam visi misi Paslon Jaya-Wibawa," tegas politisi asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang juga Sekretaris DPC PDIP Denpasar ini.
Apakah sekarang DNA belum hidup? "Kalau sekarang, DNA sudah hidup. Kalau milenial masuk di dalamnya, tentu akan semakin maksimal dan mendukung kemajuan pembangunan di Denpasar menuju Denpasar MAJU (maju, aman, jujur, unggul). Yang penting wadahnya dulu," terang Arya Wibawa.
"Ke depan, kami Jaya-Wibawa akan terus menyerap aspirasi milenial di Denpasar tentang aksi-aksi kreatif yang kita garap. Wadahnya sudah siap, DNA Denpasar tinggal pakai dan Jaya-Wibawa akan back up sepenuhnya ketika nanti dipercaya memimpin Kota Denpasar," lanjut mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar hasil Pileg 2019 ini.
Ditanya soal kenapa milenial penting dijadikan ujung tombak dalam pembangunan di Denpasar, menurut Arya Wibawa, karena mereka adalah generasi yang sering disebut sebagai out of the box, generasi yang penuh kreativitas dan inovatif. Dalam teori para ahli, milenial yang disebut Generasi Y (kelahiran tahun 1980-2000) ini memiliki idealisme tinggi. Di Denpasar, 38,63 persen penduduknya adalah generasi milenial.
"Milenial ini adalah generasi yang berpikir maju, cepat beradaptasi dengan teknologi baru, generasi idealis, ingin selalu bekerja dan berkarya sesuai passion. Pandangan kami Paslon Jaya-Wibawa, generasi milenial ini sangat penting diberdayakan secara maksimal," papar Arya Wibawa yang juga mantan Team Leader for DSR ABN Ambro Bank.
Arya Wibawa menyebutkan, memberdayakan generasi milenial dalam membangun Denpasar dengan kegiatan Youth Festival, banyak manfaatnya ke depan. Selain membuka lapangan kerja, Youth Festival ini menjadi sarana menyiapkan generasi yang siap bersaing di era 4.0 dan menuju 5.0.
"Kita semua tahu kaum milenial adalah generasi yang kritis terhadap fenomena sosial, serta bergerak cepat karena mereka mengandalkan teknologi dan semuanya serba digital," tandas mantan Ketua Komisi C DPRD Denpasar 2014-2019 (yang membidangi anggaran) ini. *nat
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali