-
Dukung Inovasi Warga, Orang Muda Ganjar Renovasi Greenhouse
52 menit lalu -
Terpeleset Pasang Jangkar, ABK 58 Tahun Ini Tenggelam di Sungai Batanghari
50 menit lalu -
PDIP Geram Denny Indrayana Klaim Pemilu 2024 Sistem Proporsional Tertutup, Buktikan!
22 menit lalu -
Ganjar Milenial Ajak Masyarakat Ikuti Lomba Pantun Untuk Lestarikan Budaya
19 menit lalu -
Pesan Perpisahan Frank Lampard Usai Akhiri Tugas sebagai Pelatih Interim Chelsea: Senang Mengucapkan Selamat Tinggal!
22 menit lalu -
Sang Ayah Yakin Miguel Oliveira Bisa Comeback di MotoGP Italia 2023
22 menit lalu -
Cekcok Mulut, Pria di Lampung Tewas Ditusuk Teman Sendiri
21 menit lalu -
WHO Sebut Pandemi Berikutnya Bisa Lebih Ganas, Perindo: Tak Perlu Cemas, Tetap Jaga Hidup Sehat
21 menit lalu -
Potret Anya Geraldine Pamer Selfie Banjir Keringat Usai Olahraga Malam, Makin Hot!
18 menit lalu -
Dewa United Gelar Latihan Perdana, Jan Olde Riekerink Fokus Benahi Kondisi Fisik Pemain
16 menit lalu
Jet Tempur NATO Cegat Pesawat Penumpang Rusia di Dekat Wilayah Udara Estonia
LONDON - Jet tempur Inggris dan Jerman mencegat sebuah pesawat Rusia yang terbang di dekat wilayah udara Estonia pada Jumat (17/3/2023).
Menurut pernyataan dari Royal Air Force (RAF) Inggris, itu adalah insiden kedua minggu ini, karena Pasukan Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan upaya pengawasan udara bersama di wilayah tersebut.
Kedua jet Typhoon itu mencegat sebuah jet penumpang Tu-134 militer Rusia, yang dikenal dengan nama NATO Crusty, yang dikawal oleh dua jet tempur Sukhoi Su-27 Flanker, dan sebuah pesawat angkut militer AN-12 Cub.
Berita itu muncul di tengah seruan publik baru oleh para pemimpin Ukraina untuk jet tempur barat. Mereka mengatakan jet sangat dibutuhkan untuk bertahan melawan rudal Rusia dan serangan pesawat tak berawak.
Tetapi sekutu NATO tidak mungkin mengirim jet yang lebih canggih ke Ukraina, kata pakar pertahanan kepada CNN.
Intersepsi semacam ini tidak lazim untuk pesawat NATO, tetapi misi pengawasan udara bersama adalah yang pertama bagi dua sekutu NATO.
RAF menggambarkan operasi itu sebagai jaminan bahwa Inggris, Jerman, dan negara-negara NATO lainnya berdiri bersama sekutu Estonia mereka pada saat ketegangan ini.