-
Jadwal & Harga Tiket Bioskop di Bali Hari Ini: Level 21 XXI-Denpasar Cineplex
58 menit lalu -
Jadwal Bioskop Solo Hari Ini, 2 Juli 2022: di CGV Transmart-Grand XXI
56 menit lalu -
Persib Ingin Segera Move On Seusai Disingkirkan PSS Sleman di Piala Presiden 2022
54 menit lalu -
Maria Sole, Penggila Roberto Baggio yang Jadi Wasit Wanita Pertama di Serie A
47 menit lalu -
Eks Presiden AS Roma Soal Ronaldo: Semua Jadi Mungkin Bersama Mourinho
38 menit lalu -
Promo Traveloka: Daftar Harga Hotel Bintang 5 di Bali Hari Ini
29 menit lalu -
Dibuka, Pendaftaran Nominator Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia 2023
20 menit lalu -
Wamendagri Siap Memfasilitasi Kepala Daerah Bertemu dengan Pemerintah Pusat
56 menit lalu -
Kabar Baik dari Bobby Nasution, Kini di Medan Sudah Boleh Menggelar Konser
32 menit lalu -
Realisasi Inflasi Tahunan Sumbar Nomor Dua se-Pulau Sumatera
25 menit lalu -
Jalan Asia Afrika untuk Balap Liar, Polda Metro Jaya Ciduk Pelaku
59 menit lalu -
Kerja sama RI-UEA, Mendag Zulhas: Meningkatkan Ekspor ke Kawasan Teluk & Timur Tengah
46 menit lalu
Jokowi Minta Rakyat Berhemat, Pengamat Singgung Biaya Pemilu 2024

GenPI.co - Presiden Jokowi meminta rakyat Indonesia mengantisipasi segala kemungkinan krisis di masa depan dengan cara hemat dan menabung.
Permintaan Jokowi itu pun mendapat respons dari banyak pihak, salah satunya pengamat politik Zaki Mubarak.
"Pemerintah dan DPR juga seharusnya mulai berpikir penghematan biaya Pemilu 2024," ujar Zaki kepada GenPI.co, Jumat (27/5).
Tentu bukan tanpa alasan Zaki meminta Pemerintah dan DPR untuk menghemat biaya Pemilu 2024.
Pasalnya, anggaran yang disepakati untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 sangat besar yakni Rp 76 triliun.
Zaki mengatakan, pemerintah dan DPR juga perlu melakukan terobosan agar biaya Pemilu bisa lebih murah.
"Sistemnya lebih disederhanakan atau menggunakan e-voting di daerah yang infrastrukturnya sudah baik," jelasnya.
Zaki menjelaskan bahwa ada 34 negara yang sudah menggunakan e-voting.
Hal itu kata zaki bisa membuat biaya penyelenggaraan pemilu jauh lebih murah.
"Masa Indonesia tidak mampu?," kata Zaki.
Zaki menambahkan, jika semuanya serba mahal, akan menjadi beban bagi negara dan rakyat. (*)
Video heboh hari ini: