-
Hasil NBA 2022-2023 Hari Ini: Ada 8 Laga, Utah Jazz dan Boston Celtics Kompak Kalah
47 menit lalu -
BPN Gerakan 1 Juta Patok Tanah, Banten Bakal Pasang 28.000, Paling Banyak Daerah Ini
55 menit lalu -
Derita Anak Korban Si Mama Muda: Perempuan Dipaksa Intip Dirinya Bercinta, Lelaki Diminta Peras Payudara
32 menit lalu -
Sultan Johor: Larangan Muslim Ikut Ritual Agama Lain tidak Bertentangan dengan Toleransi
51 menit lalu -
Dari Sosialisasi Metode Wolbachia Sasar Buleleng
37 menit lalu -
Penyebab Luis Milla Absen dalam Latihan Persib Bandung Jelang Lawan PSS Sleman
21 menit lalu -
Libas RANS, Persija Pimpin Klasemen
49 menit lalu -
Gebuk Valencia, Real Madrid Dilanda Badai Cedera Pemain
48 menit lalu -
Arema Berkandang di 'Markas Polisi'
49 menit lalu -
Mengenal SAS, Pasukan Khusus Milik Inggris
37 menit lalu -
Dirut Bulog Sidak ke Cipinang Pastikan Stok Beras Impor Habis
12 menit lalu -
Silvio Berlusconi: Monza Ingin Raih Scudetto Tahun Depan
11 menit lalu
Jumlah Pengusaha Muslim Indonesia Dinilai Masih Minim

JAKARTA -- Direktur Kampus Bisnis Umar Usman, Lily Zulaeha, menyampaikan, pengusaha di Indonesia mencapai 3,55 persen atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi penduduk yang berjumlah 273 juta orang, berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2021. Dari total 3.55 persen jumlah pengusaha Indonesia tersebut, memang belum didominasi oleh pengusaha Muslim.
"Saat ini kita sedang berjuang bersama untuk menyebarkan semangat entrepreneurship di kalangan pemuda Muslim, dengan harapan setelah mengetahui berbagai keuntungan menjadi pengusaha, mereka akan tertarik dan memiliki minat dan kesadaran untuk berwirausaha," kata Lily kepada Republika, Kamis (24/11/2022).
Mengenai masih minimnya pengusaha Muslim di Indonesia, Lily menjelaskan, karena pendidikan dan budaya yang kurang mendukung. Pendidikan di Indonesia pada umumnya masih mencetak karyawan. Faktanya tidak ada atau hanya sedikit pendidikan tentang pola pikir entrepreneur, financial literasi, dan lain sebagainya.
Ia mengatakan, mengenai budaya yang kurang mendukung, contohnya banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk bekerja di perusahaan besar. Karena ada kepastian penghasilan setiap bulannya jika bekerja di perusahaan besar.
"(Terkait budaya yang kurang mendukung), pertanyaan paling mendasar yang sering ditanyakan adalah sudah lulus kuliah nanti mau kerja di mana," ujar Lily.
Sebelumnya, Lily menjelaskan, pengusaha di Indonesia yang jumlahnya mencapai 3,55 persen, jumlah itu sudah melebihi angka minimal pengusaha di negara berkembang. Ini mengacu pada penelitian Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika minimal 2 persen jumlah penduduknya merupakan pengusaha.
"Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai negara Asia, seperti Singapura (8,7 persen), Jepang (10 persen), dan Malaysia (6 persen), tentu Indonesia masih terbilang cukup jauh tertinggal," jelas Lily.
Ia menjelaskan, ironi lain mengungkapkan bahwa penduduk Muslim Indonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9 persen. Berdasarkan data Kemendagri tahun 2021). Tetapi dari sepuluh pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia hanya satu yang merupakan seorang Muslim. Terlebih, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen diantaranya beragama Islam.
Menurutnya, hal ini menjadi poin penting yang patut mendapat perhatian lebih dari kaum Muslim sebagai penduduk mayoritas, namun belum banyak yang berkiprah menjadi pengusaha. Kampus Bisnis Umar Usman sebagai penyelenggara pendidikan profesional yang fokus melahirkan pengusaha Muslim (muslimpreneur) mengambil peran penting untuk turut serta memecahkan problematika tersebut.
"Selama 10 tahun ini, Kampus Bisnis Umar Usman telah berupaya memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (kuliah satu tahun menjadi pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif," jelas Lily.
Ia menambahkan, dalam satu dekade ini, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta didik. Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan komprehensif untuk menjadi muslimpreneur.
Berita Terkait
- Menkop UKM: 2,7 Juta UMKM Sudah Miliki NIB
- Sunarso Jadi CEO of The Year, BRI Mampu Berikan Value di Tengah Masyarakat
- Ketika Islamofobia Dianggap Normal dan Dampaknya yang Semakin Global
- Kapolres Purbalingga Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kapolsek Bojongsari
- Jepang Beri Izin Darurat Penggunaan Antivirus Oral Covid-19 Ensitrelvir, Seberapa Ampuh?