-
Pemain Timnas U-19 Asuhannya Laris di Luar Negeri, Begini Kata Indra Sjafri
48 menit lalu -
Waduk di Kantor Bea Cukai Meluap, Jalan Bujana Tirta Terendam
56 menit lalu -
45 Kata-Kata Mutiara Bijak untuk Motivasi Kerja, Bikin Semangat Membara dan Menolak Menyerah
53 menit lalu -
Inilah Daftar Daerah Rawan Gempa Berdasar Data BMKG, Waspadalah!
45 menit lalu -
Jalan Pedemangan Jakut Terendam Genangan, Masih Bisa Dilewati Kendaraan
41 menit lalu -
Suara Dentuman Misterius Hebohkan Warga Buleleng
40 menit lalu -
PSBB Jawa-Bali Tanpa Testing Optimal Tak Akan Efektif | Infografis
58 menit lalu -
Pintu Air Pasar Ikan Jakut Berstatus Siaga II
42 menit lalu -
Bantu Bucks Juara untuk Pertama Kali, Kareem Abdul Jabbar Putuskan Masuk Islam
33 menit lalu -
Kawasan Puncak Berkabut, Pengendara Diminta Berhati-Hati
33 menit lalu -
Hujan Ekstrem Melanda Wilayah Indonesia 3 Hari
14 menit lalu -
Kolonel Budi Mulyadi Bersama Pasukan Tiba di Lokasi, Reaksi Warga Wow
30 menit lalu
Kapal Induk AS Bergerak ke Teluk Persia Setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Ada Apa?

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk USS Nimitz ke Teluk Persia. Aktivitas itu diketahui setelah tersiar kabar ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh di timur Teheran.
Jurnalis CNN, Barbara Starr, memperoleh informasi dari sumber Pentagon menyebut pengerahan armada tempur AS ke Teluk Persia merupakan bagian dari operasi pengamanan penarikan pasukan AS di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya, dan tidak terkait dengan pembunuhan Fakhrizadeh.
BACA JUGA: Ahli Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh, Begini Kronologinya
Barbara melaporkan, Sabtu (28/11/2020), berdasarkan pernyataan seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, armada perang AS yang didukung kapal perusak berpeluru kendali akan segera melanjutkan operasi di wilayah Teluk Persia.
Kapal-kapal tersebut, kata sumber, bersiaga memberikan dukungan perlindungan saat pasukan AS keluar dari Iran dan Afghanistan pada pertengahan Januari di bawah perintah Presiden Donald Trump.
Trump telah menandatangani kesepakatan dengan milisi Taliban pada bulan lalu untuk menarik mayoritas pasukan AS dari Irak dan Afghanistan sebagai bagian persetujuan damai sebelum dia meninggalkan jabatannya.
Pejabat keamanan AS mengatakan keputusan mengerahkan kapal induk USS Nimitz dan armada laut lainnya dikeluarkan sebelum munculnya berita mengenai tewasnya ilmuwan nuklir kenamaan Iran, Mohsen Fakhirzadeh pada Jumat (27/11/2020) waktu setempat.
BACA JUGA: AS dan Israel Rencanakan Serangan ke Iran di Hari-Hari Terakhir Pemerintahan Trump
Walaupun dua hal tersebut tidak saling terkait, pejabat keamanan AS menegaskan bahwa pengerahan kapal induk sekaligus mengirim pesan kuat "antisipasi yang meningkat" pada Republik Islam Iran yang telah bersumpah akan memberikan respons tegas membalas pembunuhan Mohsen.
Sebelumnya, AS mengarahkan kapal induk USS Nimitz menjauh dari Teluk Persia awal bulan ini untuk bergabung dengan Angkatan Laut India, Jepang dan Australia dalam latihan perang laut di Laut Arab yang dikenal dengan Quad.