-
Produksi Minyak AS Turun, Brent Naik Jadi USD67,04/Barel
49 menit lalu -
Desa Ini Dipenuhi 3.000 Janda, Suami Mereka Tewas Diterkam Harimau
58 menit lalu -
Cerita Desa Miliarder di Tuban, Fakta Baru Nomor 3: Teror Seles Bikin Warga Resah
45 menit lalu -
Hadapi Banjir, Pemprov DKI Kolaborasi Pendistribusian Tambahan Sarana Pendukung
48 menit lalu -
Puluhan Penambang Emas Tertimbun, Sulit Dievakuasi, Sudah Ada yang Mati
56 menit lalu -
5 Fakta Laga Atalanta vs Real Madrid di Leg I 16 Besar Liga Champions
46 menit lalu -
Polisi Beber Fakta Baru soal Kasus Narkoba Jennifer Jill, Ternyata....
59 menit lalu -
Pengguna Google Maps Ketakutan Temukan Sisa-sisa Kerangka dan Borgol di Dekat Situs Chernobyl
41 menit lalu -
FOTO: Singkirkan Wolfsberger, Tottenham Hotspur Melaju ke 16 Besar Liga Europa
45 menit lalu -
Banyak Penumpang KRL Teleponan di Dalam Gerbong, Warganet Curhat di Twitter
36 menit lalu -
Tambang Emas Ilegal Longsor, 3 Warga Tewas, Puluhan Masih Tertimbun
58 menit lalu -
Nakes Pria Mandikan Jenazah Covid Wanita Bagaimana Hukumnya?
56 menit lalu
Kapal Terbalik, 43 Migran Tewas di Lepas Pantai Libya

LIBYA - 43 orang tewas dan 10 orang selamat setelah sebuah kapal yang membawa migran Afrika Barat terbalik di lepas pantai Libya pada Selasa (19/1).
Hal ini diungkapkan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) melalu sebuah pernyataan Rabu (20/1).
UNHCR mengatakan ini adalah kapal migran pertama yang karam pada tahun ini.
UNHCR menyatakan kapal itu diketahui meninggalkan Kota Zawya di Libya barat laut pada Selasa (19/1) pagi dan dilaporkan terbalik beberapa jam setelah berangkat karena kondisi laut yang buruk dan mesinnya mati.
(Baca juga: Mendarat Tanpa Izin di Pangkalan Militer, Pengusaha Kaya Raya Ini Didenda Rp77 Juta)
Orang-orang yang meninggal semuanya pria dari negara-negara Afrika Barat.
"Para penyintas, terutama dari Pantai Gading, Nigeria, Ghana, dan Gambia, melaporkan mereka yang tewas semuanya adalah pria dari negara-negara Afrika Barat," terang UNHCR, dikutip CNN.
(Baca juga: Presiden Biden, Dari Lelaki Termiskin di Kongres hingga Menjadi Miliarder)
"Ratusan orang kehilangan nyawa mereka tahun lalu saat mencoba menyeberangi Mediterania Tengah, ini menjadi jumlah kematian tertinggi dalam satu perjalanan migrasi di seluruh dunia terjadi," urai pernyataan itu.
"IOM dan UNHCR khawatir karena keterbatasan kemampuan untuk memantau rute, jumlah sebenarnya orang yang tewas di Mediterania Tengah selama tahun 2020, bisa jauh lebih tinggi," tambahnya.