-
Hampir 34 Persen Nakes di Denpasar Sudah Divaksin
55 menit lalu -
FOTO: Parade Momen Debut Thomas Tuchel sebagai Manajer Chelsea kala Menjamu Wolverhampton
55 menit lalu -
Liga Inggris: 5 Kstaria Liverpool yang Bisa Bikin Tottenham Hotspur Terkapar di Kandang
38 menit lalu -
Selain Andressa Urach yang Dibayar Rp134 Juta, 2 Perempuan Ini Juga Ngaku Diberi Uang Cristiano Ronaldo
33 menit lalu -
Gaji Bos Goldman Sachs Dipotong Rp140 Miliar Gegara Skandal 1MDB
49 menit lalu -
Aplikasi Ayobaca.in Ajak Relawan Bacakan Buku bagi Tunanetra
48 menit lalu -
Hasil NBA : LA Lakers Kalah Dramatis 106-107 dari Sixers
47 menit lalu -
Frenkie de Jong Ingin Terus Cetak Gol untuk Barcelona
32 menit lalu -
Cukai Naik Bikin Peredaran Rokok Ilegal Meningkat, Sri Mulyani Tak Tinggal Diam
56 menit lalu -
Putri Koster: Seniman Bali Harus Jadi Tuan di Rumah Sendiri
57 menit lalu -
Bibit Vaksin Merah Putih bakal Diserahkan ke Bio Farma pada Maret 2021
52 menit lalu -
Iran dan Tiongkok Sewot, Amerika Justru Puji Indonesia
30 menit lalu
Kapolri Soroti Soal Kerumunan Massa, Ini Tanggapan PA 212

JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis menyoroti banyaknya kerumunan massa, yang meresahkan karena tak menaati protokol kesehatan terjadi belakangan ini. Ia pun meminta agar warga tetap mengikuti protokol Covid-19.
Merespon hal tersebut, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menilai ajakan alangkah baiknya ditujukan ke semua warga negara Indonesia dalam rangka mencegah Covid-19.
"Ajakan bagus untuk semua warga negara Indonesia, untuk sama-sama mencegah penyebaran Covid-19," tegas Slamet saat dihubungi Okezone di Jakarta,Sabtu (14/11/2020).
Baca juga:
Soal Kerumunan Massa Tanpa Prokes, Kapolri: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi
4 Poin Imbauan Kapolri Terkait Wabah Covid-19 di Indonesia
Kapolri: Akhir-Akhir Ini Banyak Kerumunan Massa Tanpa Protokol Kesehatan
Diketahui kerumunan massa terjadi saat penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di Indonesia.
Slamet pun menyinggung Pilkada Serentak 2020 yang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya menurut dia adanya pemilihan kepala daerah itu juga akan menimbulkan kerumunan.
"Termasuk pilkada besok jangan sampai berkerumun juga," katanya.