-
Ini Alasan Morbidelli Batal Gunakan Motor Baru Yamaha di MotoGP 2021
56 menit lalu -
Andrea Pirlo Kesulitan di Juventus, Roberto Mancini Tak Kaget
48 menit lalu -
Jadwal M2 Hari Ini: Saatnya RRQ Hoshi dan Alter Ego Beraksi
55 menit lalu -
68.000 Jiwa Terdampak Banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan
55 menit lalu -
Info Terkini Kesehatan Habib Rizieq, Aziz: Mohon Doanya
51 menit lalu -
Tinjau Dampak Banjir di Kalsel, Jokowi : Jembatan Runtuh, Puluhan Ribu Warga Mengungsi
47 menit lalu -
Alasan 25 Relawan Uji Klinis Terpapar Covid-19
46 menit lalu -
Cagliari vs AC Milan: Dua Gol Zlatan Ibrahimovic Hasilkan Tiga Poin
37 menit lalu -
Zlatan Ibrahimovic Dua Gol, AC Milan Sikat Cagliari Meski Dengan 10 Pemain
29 menit lalu -
Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Seluruh Wilayah Kabupaten Bogor Zona Merah
44 menit lalu -
Arsenal vs Newcastle: Pierre-Emerick Aubameyang Akhiri Puasa Gol
26 menit lalu -
Perpres Pencegahan Ekstremisme Rawan Disalahgunakan
25 menit lalu
Kasus Covid-19 Kembali Tinggi, Ini Saran Epidemiolog untuk Pemprov DKI

JAKARTA - Kasus harian baru Covid-19 di Jakarta kembali meninggi. Tercatat pada tanggal 22 November 2020 sebanyak 1.342 kasus kembali ditemukan dengan begitu totalnya kasus Covid-19 di Ibu Kota menjadi 125.822.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan langkah yang harus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menekan angka kasus harian Covid-19 dengan memasifkan testing, tracing dan treatment (3T) di masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi.
"Jadi lalukan aja sekaranf 3T-nya dengan lebih optimal, jangan sampai turun dan tingkatkan sampai 4-5 kali standar WHO," kata Dicky kepada Okezone di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Kemudian, Dicky melanjutkan Pemprov DKI tak boleh membiarkan adanya kerumunan yang membuat kenaikan kasus baru. Lalu, untuk saat ini sebaiknya sekolah jangan terlebih dahulu dibuka.
Baca Juga: Jika Terjadi Kerumuman, Kemenkes Bakal Lacak Covid-19 hingga ke Kecamatan
"Keramaian (jangan ada) dan jangan ada pembukaan sekolah pesantran dan kampus. Kemudian WFH (work from home) tetap 70 persen minimal," tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan jika Pemprov DKI harus menegaskan kedisplinan masyarakat ihwal protokol kesehatan. Sebab di masa PSBB hal tersebut belum berjalan secara efektif.
"Karena hanya setengah menegakan kedisplinan," pungkas Dicky.