-
Prediksi: Brighton & Hove Albion vs Leicester City
37 menit lalu -
Seret Gol, Liverpool Diminta Cari Penyerang Baru
45 menit lalu -
Hadapi Manchester City, Solskjaer Pilih Dean Henderson Dibanding David De Gea?
52 menit lalu -
Liga Inggris: Mohamed Salah Ditarik Keluar Saat Liverpool Hadapi Chelsea, Sang Agen Kesal?
46 menit lalu -
Marzuki Alie Jadi Ketua Dewan Pembina Demokrat Versi KLB
40 menit lalu -
Jhoni Allen: KLB Putuskan AHY tak Lagi Jadi Ketum Demokrat
46 menit lalu -
Kenakan Swimsuit, Pilih Antonela Roccuzzo atau Jennifer Bachdim?
46 menit lalu -
Menkes Budi Terharu 3.000 Lansia Divaksin Covid-19
56 menit lalu -
Erick Thohir Kaget Ada 159 BUMN Tersandung Kasus Korupsi
55 menit lalu -
4 Pemain Arema FC Dipanggil Timnas Putri Indonesia, Ada si Cantik Shafira Ika Putri
44 menit lalu -
Sah, Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB
26 menit lalu -
Terus Remehkan Pandemi Covid-19, Gubernur Brasil Sebut Bolsonaro "Orang Gila"
41 menit lalu
Kejagung Sebut Sudah Periksa 12 Saksi Korupsi ASABRI

JAKARTA - Penyidikan kasus dugaan korupsi PT ASABRI yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejakgung) dikatakan telah memeriksa sebanyak 12 nama. Dari para mantan direktur utama, dan purnawirawan tentara, turut diperiksa di gedung penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) terkait kasus yang merugikan keuangan negara sekira Rp 17 triliun tersebut.
Pada Kamis (21/1), kembali pemeriksaan dilakukan terhadap satu nama mantan direktur, yang juga merupakan veteran Angkatan Darat (AD). Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum-Kejakgung) Leonard Ebenezer mengatakan, satu nama terperiksa pada Kamis (21/1) yakni berinisial ADR.
"Dia (ADR) diperiksa selaku mantan direktur utama PT ASABRI. Diperiksa sebagai saksi terkait dengan perkara tindak pidana korupsi (tipikor) pada pegelolaan PT ASABRI," terang Ebenezer di Kejakgung, Jakarta, Kamis (21/1).
ADR diketahui mengacu pada nama Adam Rachmat Damiri. Dia pernah menjalani profesi sebagai tentara dengan kepangkatan terakhir Mayor Jenderal (Mayjen), atau perwira bintang dua. Perannya sebagai pemimpin ASABRI dimulai sejak 2009.
Pada Rabu (20/1), penyidikan di Jampidsus, juga memeriksa mantan direktur utama ASABRI periode 2016-2020 Sonny Widjaja (SW), yang juga sempat berkarier di militer sampai level purnatugas Letnan Jenderal (Letjen), atau perwira bintang tiga.
Selain dua nama purnawirawan tersebut, sejak Senin (18/1), sampai Kamis (21/1) dalam rilis resmi penyidikan ASABRI dari Biro Pers Kejakgung menyebutkan, sudah memeriksa belasan nama. "Hingga saat ini (21/1), tim jaksa penyidik pada direktorat penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung telah memeriksa 12 orang saksi," begitu kata Ebenezer, dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (21/1).
Mengacu rilis, para terperiksa tersebut, pada Senin (18/1) yakni berinisial TY, IS, IK, dan GP. Keempatnya adalah para mantan petinggi ASABRI, periode 2012-2017 dan 2018. Pada Selasa (19/1), Biro Pers Kejakgung, juga merilis pemeriksaan terhadap empat nama mantan petinggi ASABRI, yakni HS, SW, IWS, BE, dan satu swasta inisial LP dari PT Prima Jaringan. Pada Kamis (21/1), satu terperiksa yakni ADR. Dari jumlah nama, dan inisial para terperiksa itu tersebut, baru ada 10 saksi.
Sedangkan dua saksi lainnya, tak diketahui. Kapuspenkum Kejakgung Ebenezer, dan para stafnya tak menjelaskan tentang dua nama, atau inisial terperiksa lain yang tak disebutkan itu. Ketika ditanya para wartawan, Kamis (21/1) tak ada penjelasan tentang 'hilangnya' dua nama atau inisial yang telah diperiksa tersebut dalam rilis resmi pemeriksaan.
Terkait pemeriksaan terhadap SW dan ADR, Direktur Penyidikan Jampidsus Febrie Adriansyah membenarkan bahwa keduanya adalah para mantan purnawiran tentara. "Peran dia (SW dan ADR) sebagai mantan dirut (direktur utama). Diperiksa untuk kita ketahui bagaimana proses-proses yang dilakukan sebagai dirut," kata Febrie.
Namun kata Febrie, dari seluruh rangkaian pemeriksaan sampai saat ini, tim penyidiknya, belum menumukan satupun nama yang berpotensi untuk dijadikan tersangka. "Belum. Masih kita dalami semuanya," ujar Febrie.
Berita Terkait
- Eks Dirut Akui Investasikan Dana Asabri di Grup Hanson
- Kejagung Fokus ke Rp 43 T Investasi BPJS Ketenagakerjaan
- Dugaan Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan Mirip Kasus Jiwasraya
- Polresta Bandara Periksa Pembeli Surat Swab Palsu
- Kejagung Sebut Sudah Periksa 12 Saksi Korupsi ASABRI