-
Penyebab Borneo FC Gagal Menang atas Arema FC di Liga 1 2022-2023
54 menit lalu -
Cek di Sini, Jadwal Imsak dan Buka Puasa Semarang Raya, Sabtu 25 Maret 2023
45 menit lalu -
Sempat Bersaing untuk Juara Dunia Musim Lalu, Aleix Espargaro Jaga Optimisme Jelang MotoGP 2023
59 menit lalu -
Klasemen Liga 1 2022 Setelah Persib Bungkam Bhayangkara FC: Persik Amazing, Arema FC Tertahan
41 menit lalu -
DMI Maluku Utara Minta Muktamar Segera Digelar Untuk Jaga Marwah Organisasi
47 menit lalu -
Link Live Streaming Kualifikasi Piala Eropa 2024: Prancis vs Belanda
30 menit lalu -
10 Rumah di Kompleks TNI Kebayoran Lama Terbakar, Diduga Disebabkan Korsleting Listrik
55 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Solo Raya Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023
30 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Pekalongan, Tegal, Batang, Brebes, 25 Maret 2023
20 menit lalu -
Potret Iris Wullur Nikmati Sunset, Hot Mom yang Dapat Julukan Emak-Emak Tercantik Se-TikTok
26 menit lalu -
Jumat Pertama Ramadan, Israel Malah Tutup Masjid Al-Aqsa
36 menit lalu -
KPK Periksa Putri Rafael Alun Imbas Ketidakwajaran Harta Bapaknya
27 menit lalu
Kemkominfo: Jangan Sembarangan Klik

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyarankan masyarakat agar tidak sembarangan atau gegabah membuka chat bertuliskan undangan pernikahan dalam format android package kit (APK). Beberapa waktu lalu, ada aksi penipuan pengiriman Surat Undangan Pernikahan dalam bentuk APK lewat aplikasi WhatsApp yang membuat banyak orang khawatir.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mendorong masyarakat untuk mengedukasi diri dengan literasi digital agar tidak mudah tertipu dengan manipulasi chat serupa. "Itu juga yang kita dorong, jadi memang masyarakat yang paham cara kerjanya. Artinya, literasi digitalnya tinggi, maka dia tahu ini penipuan. Ini yang kita ingin lakukan, peningkatan literasi digital masyarakat," kata Semuel dalam Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Jakarta Pusat.
Dia mengatakan konten-konten penipuan serupa yang ada di blog atau website sudah diblokir oleh pemerintah. Namun, Semuel mengatakan penipuan tersebut juga menyasar target perorangan, dengan melakukan social engineering. ''Ini yang masyarakat harus pahami," ujar Semuel.
Semuel mengatakan ada beberapa tip menghindari penipuan daring, yang sudah terpublikasi di laman Literasidigital.id. Pertama, jangan klik/instal tautan atau apps sembarangan di media sosial, e-mail (surat elektronik), atau messenger (pesan). Kedua, instal aplikasi hanya dari tempat yang terpencaya, Google Play Store atau iOS App Store.
Ketiga, waspada jika mendapatkan pesan dari orang yang tidak dikenal, langsung hapus saja. Keempat, pasang antivirus dan update sistem operasi ponsel atau komputer secara berkala. Kelima, bantu sebarkan informasi kepada orang lain.
"Kalau mau (undangan) lewat aplikasi, jangan APK. Itu APK ada script-nya. Kalau aplikasi kita tahu siapa yang bertanggung jawab. Kalau undangan, biasanya pergi ke aplikasi khusus, malah ada website khusus, itu lebih terpencaya," kata dia.
Ketua Umum Siberkreasi, Donny BU mengatakan teknologi kejahatan terus berkembang saat ini. Penipu memancing korban dengan isu hoaks demi mengambil data pribadinya. Karena itu, Siberkreasi bersama Kemenkominfo terus berusaha menaikkan Indeks Literasi Digital. "Jangan sampai dia ngerti hoaks tapi nggak ngerti phising, atau sebaliknya," ujar dia.
Berita Terkait
- Hobi Belanja Daring? Waspadai Kejahatan Ini
- Ini Modus Operandi Penipu agar Korban Segera Klik Link tak Jelas
- Telanjur Membuka Dokumen Berformat APK, Segera Lakukan Ini
- Marak Social Commerce, Perlindungan Data Pribadi Harus Diterapkan
- Stunting Banyak Ditemukan pada Anak Usia 6 Hingga 24 Bulan