-
5 Penyebab Man United Akan Kesulitan Hadapi Liverpool
53 menit lalu -
Pasokan BBM di Majene dan Mamuju Mencukupi
56 menit lalu -
Kata-Kata Ancaman Jose Mourinho kepada Bale Tersebar ke Publik
56 menit lalu -
Pemotor Babak Belur Dikeroyok Pria Berbadan Tegap di Kebayoran Baru
44 menit lalu -
Sahroni Minta Polri Berkonsentrasi Penuh Membantu Penanganan Korban Bencana Alam
46 menit lalu -
Balita 4,5 Tahun Diserang Komodo hingga Pergelangan Tangan Putus
31 menit lalu -
Ini Website dan Nomor WA Resmi Registrasi Vaksinasi Covid-19, Jangan Keliru Ya
44 menit lalu -
Jadi Korban Asusila Pimpinan Pesantren, Santri Ini Malah Dituduh Menggoda
53 menit lalu -
Semoga Dibaca Pemerintah dan DPR: Banyak Guru Honorer hanya Berijazah Diploma, Sulit Daftar PPPK
24 menit lalu -
Casing CVR Sriwijaya Air SJ 182 Terlepas, Apakah Data Bakal Tetap Aman?
57 menit lalu -
Jaringan Telkomsel Pasca Gempa Bumi Majene dan Mamuju Berangsur Pulih
57 menit lalu -
Solskjaer Yakin MU Bisa Mengalahkan Liverpool di Anfield
57 menit lalu
Kerap Cedera, Asisten Pelatih PSG: Kaki Neymar Sensitif

PARIS - Asisten pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Zslot Low, mengungkapkan fakta yang belum banyak diketahui tentang Neymar Jr. Low mengatakan bintang asal Brasil itu punya kaki yang cukup sensitif ketika menerima benturan.
Kondisi itu membuat Neymar kerap memperlihatkan ekspresi yang berlebihan ketika dilanggar pemain lawan. Tidak jarang, mantan penggawa Barcelona itu dituding melakukan diving atau hanya berpura-pura demi mendapat simpati dari pengadil pertandingan.
Akan tetapi, rupanya ekspresi yang terlihat dari wajah Neymar memang menggambarkan situasi yang ia rasakan. Low mengatakan Neymar sering merasakan rasa sakit yang luar biasa saat mengalami benturan hebat.
"Dia selalu merasakan rasa sakit yang berlebihan ketika di langgar. Itu karena dia memang punya kaki yang sangat sensitif," ujar Low dilansir dari laman Goal International, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Hadapi RB Leipzig, PSG Paksakan Neymar Bermain
Winger 28 tahun itu bisa dibilang memiliki musim terbaiknya secara individu pada 2019-2020 atau tepatnya musim lalu. Saat itu, ia menginspirasi PSG untuk meraih treble domestik dan final perdana mereka di kompetisi eropa.
Akan tetapi, masalah kebugaran membuatnya jarang tampil sebagai starter. Beberapa kali pelatih Thomas Tuchel bahkan memilih untuk mengistirahatkan pemainnya itu demi bisa pulih lebih cepat.