-
Baliola Edukasi NFT pada Gelaran JJF 2022
59 menit lalu -
Polarisi Masyarakat Bisa Dicegah Jika Prabowo Jadi Wakil Jokowi di Pilpres 2024
36 menit lalu -
Terinspirasi Keindahan Bali, KAMI Rilis Single 'Nuansa Bali'
59 menit lalu -
Tatap IBL 2022, Prawira Bandung Lakukan Psikotes Pemain
54 menit lalu -
Pria Paruh Baya Tewas Akibat Terserempet Kereta di Cengkareng
37 menit lalu -
Brian Akhirnya Buka Suara Soal Keluar dari Sheila On 7, Ternyata
32 menit lalu -
Gong Oh-kyun Tiru Pola Shin Tae-yong di Timnas U-23 Vietnam
49 menit lalu -
Potensi Pasar Ekspor, RI-Tunisia Sepakati Perundingan Perdagangan
40 menit lalu -
Serba-Serbi Aspri Hotman Paris, Nomor 4 Sering Bikin Penasaran
19 menit lalu -
Alissa Wahid & Gusdurian Izin ke Warga Muhammadiyah Lakukan Tahlil Doakan Buya Syafii Maarif
44 menit lalu -
Sosok Emmeril Khan Mumtadz di Mata Teman-temanya
34 menit lalu -
Ahmad Dhani Tiba-Tiba Minta Maaf Saat Tampil di Panggung Java Jazz 2022, Ada Apa?
29 menit lalu
Keren Ada Pembangkit Listrik di Kapal Tongkang

JAKARTA- PT PLN (Persero) dan PT PAL Indonesia membangun Pembangkit Listrik Kapal atau Mobile Power Plant (MPP) modern. Sinergi dua BUMN menjadi tonggak revolusioner dari pembangunan pembangkit listrik mobile berupa Barge Mounted Power Plant (BMPP), atau pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang.
BMPP tahap pertama yang dikembangan PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power yang bersinergi dengan PT PAL ini diberi nama BMPP Nusantara 1. Pembangkit mobile berkapasitas 60 MW (Mega Watt) ini telah selesai dan segera menuju ke Ambon, Maluku ditandai dengan acara Delivery to Site (Sail Away) BMPP Nusantara 1, yang dilaksanaan di dermaga bandar barat Divisi Kapal Niaga PT PAL di Surabaya, Jumat (28/1/2022).
"Khusus di wilayah timur Indonesia keberadaan MPP tipe Barge Mounted Power Plant menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Jumat (28/1/2022).
Pencanangan program ini dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara. Selain itu, hadirnya MPP ini, bakal mendorong reserve margin dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat serta memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan.
Sebut saja seperti pada remote area yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur.
Baca Juga: PLTU Dipensiunkan, Ini Kata Pengusaha Batu Bara
Di wilayah Ambon, lanjut Darmawan, selama ini mempunyai kebutuhan listrik 63,6 MW. "Dengan masuknya BMPP Nusantara 1 maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group," ujar Darmawan.
Pembangkit Listrik Kapal ini berkapasitas 60 MW dan dilengkapi dengan teknologi dual fuel dalam mengakomodir fleksibilitas ketersediaan bahan bakar. Dengan daya yang besar maka menjadi solusi untuk melistriki area atau wilayah yang mengalami defisit tenaga listrik.
"Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung system kelistrikan wilayah Ambon," ujar Darmawan.
Baca Juga: Alasan Sri Mulyani Hentikan Pembangunan Proyek PLTU
Dirinya menargetkan, proyek bernilai investasi Rp 997 miliar ini bakal beroperasi secara komersil / commercial on date (COD) pada Maret 2022.
Kedepan, PLN tidak hanya berhenti sampai disini. PLN bersama PAL juga akan melanjutkan perakitan BMPP ini untuk unit ke dua dan ketiga dengan total kapasitas 150 MW.
"Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW. Operasional dan maintanance pun sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Indonesia Power, sehingga tidak ada lagi ketergantungan pasokan listrik dari pihak luar," ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan ini bukan proyek terakhir. Melalui kolaborasi ini, kedepan PLN akan terus meningkatkan kerjasama lain dengan PT PAL.
"Kita eksplor lagi dan menjajaki kemungkinan untuk bisa kerjasama dengan PT PAL, khususnya dalam pengembangan EBT dengan potensi maritim Indonesia," ujar Darmawan.