-
Setelah Cetak Gol Debut, Witan Sulaiman Bantu Radnik Kalahkan Jawara Georgia
41 menit lalu -
Disinggung Soal Luis Suarez, Ronald Koeman Marah-Marah
40 menit lalu -
Makan di Warteg Usai Test Drive, Pelaku Bawa Kabur Motor Korban
47 menit lalu -
Piala FA: Masih Tanpa Diego Jota, Ini Daftar Susunan Pemain Liverpool Lawan Manchester United
49 menit lalu -
Kabel Rumah Pompa Dukuh Atas Diduga Dipotong Pemulung Iseng
55 menit lalu -
Bantu Korban Gempa Sulbar, TNI AD Bangun RS Lapangan Khusus
54 menit lalu -
Gempa M4,9, BPBD Bengkulu : Belum Ada Laporan Kerusakan
32 menit lalu -
Masa Depan Zinedine Zidane Tak Jadi Prioritas Real Madrid
27 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Tolak Di-Endorse Pemerintah Arab Saudi
20 menit lalu -
Tammy Abraham Hattrick, Chelsea Tumbangkan Luton Town di Piala FA 2020-2021
24 menit lalu -
Live Streaming Piala FA: Manchester United vs Liverpool
34 menit lalu -
Sepanjang Tahun 2020, Badan Geologi Berikan 27 Rekomendasi Hasil Survei Geologi
41 menit lalu
Kesehatan Menurun, Keluarga Minta Pemerintah Bebaskan Ustad Abu Bakar Ba'asyir

SOLO - Kesehatan Ustad Abu Bakar Ba'asyir yang semakin menurun, membuat pihak keluarga kembali mengetuk pintu hati Pemerintah atas nama Kemanusian, untuk memberi kebebasan pada pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo itu.
"Kalau harapan kami, ya bisa segera sehat, pulih seperti semula dan bisa kembali ke rumah, bukan ke penjara," kata putra Ustad Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim kepada wartawan, Minggu (29/11/2020).
Baca juga:
5 Hari Dirawat di RSCM, Kondisi Ba'asyir Membaik Meski Kakinya Masih Bengkak
Abu Bakar Ba'asyir Dirawat di RSCM, Keluarga: Kaki Abah Masih Bengkak!
Polri Koordinasi dengan Lapas Terkait Pengamanan Abu Bakar Ba'asyir di RSCM
Menurut pria yang kerap disapa Ustad Iim itu, melihat umur ayahnya yang sudah berusia 83 tahun, terlalu berat bagi Ustad Abu Bakar Ba'asyir yang sudah berusia lanjut hidup di dalam penjara.
"Anda bisa tahu, seorang tua umur segitu di rumah saja berat, apalagi kemudian dipenjara dengan keterbatasan disana (penjara). Keterbatasan banyak hal, orang tua ini membutuhkan pelayanan, membutuhkan apa namanya perhatian dari orang sekitarnya," terangnya.
Sedangkan di penjara, ungkap Ustad Iim, perhatian yang seharusnya didapatkan oleh ayahnya tidak didapat dipenjara. Meskipun di penjara ada petugas yang ditempatkan, namun para penjaga ini terfokus pada penjagaan didalam penjara. Begitu pula para penghuni lainnya pun, hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Makannya kami berharap dan itu sebenarnya sudah dilakukan kami dari keluarga termasuk dibantu oleh lawyer mengusahakan bagaimana caranya Ustad ABB bisa dikembalikan dulu atas nama kemanusiaan,"terangnya.