-
Selama Ramadhan 2023, ASN Pemprov DKI Kerja hingga Pukul 14.00 WIB
52 menit lalu -
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
35 menit lalu -
Menggila di Musim 2022-2023, Erling Haaland Disebut Bisa Setara dengan Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo!
57 menit lalu -
Isi Chat Terakhir Pitha Haningtyas dengan sang Kekasih Syabda Perkasa Sebelum Meninggal Dunia, Bikin Haru!
46 menit lalu -
IHSG Diprediksi Bergerak 2 Arah pada Level 6.600-6.712
49 menit lalu -
Rasmus Paludan Dilarang Masuk ke Inggris Setelah Ancam Gelar Aksi Bakar Alquran
52 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
36 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
32 menit lalu -
PSV Eindhoven Hukum Fan 40 Tahun Tak Boleh Masuk Stadion
56 menit lalu -
Berapa Kebutuhan Anggaran Subsidi Motor Listrik? Bu Sri Mulyani Bilang Begini
47 menit lalu -
Soal Ditjen Pajak Dipisah dari Kemenkeu Tunggu Hasil Kajian
45 menit lalu -
5 Fakta Pertemuan Jokowi-Megawati di Istana, Apa Saja yang Dibahas?
39 menit lalu
Kisah Mary I, Ratu Pertama Inggris yang Dijuluki 'Bloody Mary'

JAKARTA - Mary I atau Mary Tudor adalah ratu pertama Kerajaan Inggris yang berkuasa antara 1553 hingga 1558. Di masa kekuasaannya yang relatif singkat itu, Mary mendapat julukan mengerikan sebagai "Bloody Mary" atau "Mary Berdarah".
Putri dari Raja Henry VIII dan Catherine dari Aragorn, Mary Tudor lahir di Greenwich, London pada 18 Februari 1516. Namun, sebagai seorang bangsawan, Mary bisa dibilang menjalani kehidupan yang cukup kelam.
Dikenal sebagai gadis cerdas di masa mudanya, Mary mengalami pukulan berat saat ayahnya Raja Henry VIII menceraikan ibunya karena tidak dapat memberikan seorang putra yang akan menjadi pewaris kerajaan. Bahkan, setelah raja Henry VIII menikahi Anne Boleyn, Catherine diusir dari istana dan diasingkan ke kasti yang terisolasi.
Perlakuan kejam Raja Henry VIII ini juga dialami Mary, yang dilarang bertemu dengan ibunya, bahkan kehilangan gelar dan statusnya sebagai pewaris takhta.
BACA JUGA: Kisah Hantu Henry VIII yang Tampakkan Diri di Depan Para Paranormal saat Berkunjung ke Istananya
Tak hanya terhadap istri dan putrinya, sikap Raja Henry VIII terhadap agama Katolik pun memburuk, terutama sejak dia menikahi Anne Boleyn, seorang Protestan. Henry VIII memutus hubungan dengan Paus, menutup biara Katolik, dan mengeksekusi orang-orang yang menolak rezim Protestan yang dia bawa.