-
Jelang Lawan Persebaya, Biarkan Pemain Persija Sadar
58 menit lalu -
Hasil Persita Tangerang vs Arema FC di Liga 1 2022-2023: Penalti Telat Rizky Dwi Menangkan Singo Edan
45 menit lalu -
Justin Hubner Seakan Beri Kode
51 menit lalu -
Rusia Tangkap Wartawan WSJ, Ini Pesan Kremlin untuk Semua Jurnalis Asing
51 menit lalu -
Korupsi Tukin Kementerian ESDM: Modus Typo, KPK Cekal 10 Tersangka
49 menit lalu -
BuddyKu Kerja Sama dengan Perindo, Bakal Gelar Polling Terbuka Nasional
51 menit lalu -
Hasil Persita vs Arema: Gagal Penalti, Tapi Menang
40 menit lalu -
Didukung Dinas Perindustrian DKI Jakarta, Jombingo Bantu UMKM Tingkatkan Profit
49 menit lalu -
Hasil Arsenal vs Leeds United di Liga Inggris 2022-2023: Dwigol Gabriel Jesus Antar The Gunners Pesta Gol 4-1
16 menit lalu -
Mak Ganjar Jatim Bagi-Bagi Bingkisan Lebaran Kepada Pelaku Usaha Kue Kering
30 menit lalu -
Ketua KOI Indonesia Bahas Kehadiran Israel di AWBG 2023 dengan Gubernur Bali
56 menit lalu -
Polisi Sita 20 RIbu Petasan di Kota Bogor, Semuanya Tanpa Merek
35 menit lalu
Koalisi Perubahan Tampak Suram, Manuver Partai NasDem Makin Tajam

GenPI.co - Pakar politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar blak-blakan membeber pertemuan Partai NasDem dengan poros Gerindra-PKB.
Menurut analisis Idil Akbar, bahwa pertemuan yang dilakukan Partai NasDem dan poros Gerindra-PKB itu bukan sekadar silaturahmi belaka.
Idil Akbar menduga bahwa kedua pihak pasti melakukan penjajakan dan berkomunikasi tentang calon presiden (capres) 2024.
"Manuver NasDem sebagai bagian dari upaya cawe-cawe, melihat kemungkinan komunikasi yang bisa dibangun dengan Gerindra-PKB untuk bersama dalam koalisi," kata Idil Akbar saat dihubungi, Jumat (27/1/2023).
Idil Akbar pun yakin, kunjungan NasDem ke markas Gerindra dan PKB tidak hanya sebatas komunikasi saja atau sekadar safari politik biasa.
Menurut pakar politik ini, bahwa PKS dan Demokrat seharusnya bisa saja mempertanyakan manuver Partai NasDem, kenapa perlu dilakukan kunjungan ke Gerindra dan PKB?
"Walau pun bisa saja alasannya hanya sekadar safari politik. Tapi saya pikirkan, tidak mungkin tidak ada komunikasi kaitannya dengan pengusungan calon presiden," ungkap Idil Akbar.
Merespons situasi itu, Idil Akbar menyebutkan, peluang Koalisi Perubahan bubar di tengah jalan bisa saja terjadi.
Namun, kata Idil Akbar, dirinya yakin Demokrat dan PKS akan tetap bersama-sama karena sudah memiliki histori yang lama antar kedua parpol.
Idil Akbar tak memungkiri, bahwa sangat mungkin nantinya PKS dan Demokrat akan pindah perahu bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut analisis Idil Akbar, bahwa hal tersebut masih bisa terjadi sebelum PDIP mengumumkan calon presiden yang akan diusung.
"Soal PKS-Demokrat akan merapat ke mana? Apakah KIB atau Gerindra-PKB? Saya tidak mengatakan tidak mungkin," ungkap Idil Akbar.
"Dengan koalisi mana pun bisa saja mereka gabung. Dengan KIB dengan Gerindra-PKB bisa saja," sambungnya.
Namun, Idil Akbar mengingatkan, bahwa Partai Demokrat dan PKS harus mengusung calon presiden.
Pasalnya, jika tidak mereka akan rugi karena tak mendapatkan coattail effect dari tokoh calon presiden yang akan diusung. Masalahnya, PKS dan Demokrat saja tak cukup untuk mengusung capres.
Menurut Idil Akbar, intinya semua parpol pada dasarnya wait and see terutama melihat siapa akan diusung PDIP sebagai capres.
"Menurut saya itu akan mengubah konstelasi politik pilpres, terhadap figur yang akan diusung oleh parpol sebagai carpres," kata Idil Akbar. (JPNN/GenPI.co)
Video heboh hari ini: