-
Sebelum Beli Smartwatch, Cek 7 Hal Ini
35 menit lalu -
KPK: Penurunan IPK Jadi Tanggung Jawab Bersama
57 menit lalu -
Menguak Taktik Tiki Taka Berkelas Luis Milla di Persib Bandung yang Ampuh Matikan Permainan Lawan
49 menit lalu -
Blunder Kanu Sebabkan Persis Kebobolan, Medina Pasang Badan
56 menit lalu -
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll Bersedia Lepas Witan Sulaeman Kembali ke Eropa dengan Satu Syarat
55 menit lalu -
Pakar Nilai Masa Jabatan Kades Terlalu Lama tak Cocok di Era Modern
46 menit lalu -
Maurizio Sarri: Luca Pellegrini Mungkin Tak Jadi Starter
37 menit lalu -
Setelah Bikin Bingung Polisi, ODGJ yang Dituduh Culik Anak Kini Bertemu Keluarga
17 menit lalu -
Berantas Mafia, Menteri Hadi Luncurkan Gerakan Pasang 1 Juta Patok
44 menit lalu -
Usulan Gubernur Dihapus, Ridwan Kamil; Tanyakan ke Rakyat
39 menit lalu -
Aset Lukas Enembe Masih Ditelisik KPK
38 menit lalu -
Soal Jabatan Gubernur Dihapus, Viva Beda Pendapat dengan Cak Imin
16 menit lalu
Komentator Piala Dunia 2022 Dipecat Gara-Gara Bahas Hakan Sukur
Football5Star.com, Indonesia - Seorang komentator Piala Dunia 2022 asal Turki dipecat saat baru mengomentari laga setengah laga saja. Hal itu lantaran dia membahas soal Hakan Sukur dan rekornya.
Hal itu terjadi pada pertandingan Maroko vs Kanada dalam pertandingan Grup F. Maroko keluar sebagai pemenang 2-1 atas Kanada sekaligus untuk memuncaki grup dan mengirim generasi emas Belgia pulang ke negaranya.

Akan tetapi, komentator Alper Bakircigil, membuat gempar lewat saat memandu pertandingan. Dia dalam sela-sela, menyebutkan soal Hakan Sukur yang mencetak gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia.

Bakircigil benar. Hakan Sukur memang mencetak gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia, pada 2002 melawan Korea Selatan. Namun, ulah Sukur pascapensiun membuatnya menjadi sosok yang kontroversial.
Hakan Sukur Jadi Sorotan di TurkiSelama kariernya, mantan pemain Blackburn itu adalah salah satu bintang terbesar di sepak bola Turki. Dia sukses mencetak 51 gol dalam 112 penampilan untuk negaranya.

Namun setelah pensiun, dia terjun ke dunia politik dan kemudian dikaitkan dengan terorisme. Sukur dan keluarganya kemudian melarikan diri ke Amerika Serikat setelah dituduh berperan dalam upaya kudeta yang gagal pada 2016.
Pemain yang punya 11 caps di Turki itu sekarang dikabarkan menjadi sopir taksi Uber. Namun, dia dengan tegas tentang tuduhan terorisme.
Dia mengatakan kepada outlet berita Jerman Welt Am Sonntag: "Saya tidak punya apa-apa lagi. Erdogan mengambil segalanya: hak saya untuk kebebasan, hak saya untuk kebebasan berbicara dan hak saya untuk bekerja.
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal. Saya bukan pengkhianat atau teroris."