-
Jabatan Habib Rizieq di FPI Versi Baru, Aziz: Dia Imam di Hati Kami
53 menit lalu -
Fadjriah Nurdiarsih Ungkap Proses Kreatif Menulis Cerpen Saat Peluncuran Karya Perdana
59 menit lalu -
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku Beserta dengan Contohnya
50 menit lalu -
Unggah foto mirip Trump sedang bermain golf, pemimpin tertinggi Iran ancam akan balas dendam
29 menit lalu -
Chelsea Bapuk di Musim 2020-2021, Ini Dalih Frank Lampard
52 menit lalu -
Relawan Menembus Desa Terisolir Untuk Salurkan Bantuan Gempa
43 menit lalu -
Keuangan Syariah Lebih Hebat dari Konvensional Selama Covid-19
25 menit lalu -
Imbauan Terbaru Sriwijaya Air untuk Keluarga Korban Kecelakaan SJ 182
39 menit lalu -
Dulu Pakai Kerudung Sekarang Kenakan Dress Ketat, Itulah Georgina Rodriguez
25 menit lalu -
5 Teroris yang Ditangkap Densus 88 Terkait Teror Bom di Polrestabes Medan
34 menit lalu -
Meski Kurang Diunggulkan, Dustin Poirier Pede Bisa Kalahkan McGregor
23 menit lalu -
5 Terduga Teroris Ingin Bergabung dengan ISIS dan Bikin Teror di Aceh
34 menit lalu
Komnas Haji dan Umrah Sebut Manasik Fondasi Ibadah Jamaah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyebut fokus penyelenggaraan ibadah haji 2020 ada pada kualitas ibadah. Untuk itu, Kemenag akan menyederhanakan materi manasik dan membagikan buku manasik lebih awal.
Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menyebut rencana Kemenag mempertajam ibadah haji baik dan bagus. Ujung tombak ibadah memang berada di maksimalisasi manasik.
"Kadang kala, ada oknum yang meringkas waktu manasik. Contoh, satu jamaah targetnya lima kali manasik. Tapi jadi diringkas dua kali saja dan dilakukan secara massal," ujar Mustolih saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/12).
Ia menyebut kegiatan manasik efektifnya dilakukan dalam kelompok kecil atau berisi 20 orang. Namun yang terjadi di lapangan manasik bisa diikuti oleh ratusan jamaah.
Kegiatan manasik massal ini dapat menurunkan kualitas yang didapat jamaah. Nilai ibadah jamaah juga tidak bisa maksimal.
Mustolih menegaskan jika hasil dari pelayanan haji yang baik dan memuaskan adalah jamaah di Tanah Suci dapat merasa tenang, nyaman, dan khusyuk dalam beribadah. Jamaah tidak lagi memikirkan hal-hal selain ibadah.
"Misalkan tahun lalu, jamaah dibayang-bayangi asupan katering yang basi, katering terlambat, atau masalah pemondokan. Kan dalam ibadah kita semua ingin fokus," ujarnya.
Secara pribadi, Mustolih menyebut ia mendukung apa yang ingin dilakukan kemenag terkait penguatan soal ibadah. Ia menilai persiapan penyelenggaraan terkait teknis dan infrastruktur seperti makanan, transportasi, adalah masalah hulu. Namun, hilir atau tujuan utamanya adalah bagaimana jamaah tenang beribadah.
"Esensi penyelenggaraan ibadah haji adalah ibadah. Bagaimana semua jamaah ingin menjadi haji yang mabrur. Jika kondisi persiapan panitia tidak optimal, maka sulit jamaah mendapatkan itu," ucap Mustolih.
Mengenai tanggung jawab pelaksanaan manasik, disebut merupakan kewenangan Kemenag sebagai leading sector. Namun, teknis penyelenggaraan berada di bawah Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota.
Saat di Tanah Suci, petugas atau panitia juga berperan dalam membimbing dan mengarahkan jamaah terkait ibadah, bacaan yang dianjurkan, serta tata caranya. "Manasik ini bekal awal, tapi pelaksanaan di sana masih jadi tanggung jawab panitia. Karenanya ada kuota untuk pembimbing KBIH dan PIHK. Masalah pelayanan ibadah haji ini integrasi dari berbagai pihak dan tidak bisa diparsialkan," ujar Mustolih.
- Kemenag akan Sederhanakan Materi Manasik Haji
- Pengamat: Nilai Indeks Kepuasan Haji 2019 Masih 70 Persen
- Kemenag Fokus Tingkatkan Kualitas Ibadah Haji 2020
- Klopp Sanjung Penampilan Pemain Pelapis Liverpool
- Instagram Perketat Pendaftaran dengan Tanggal Lahir