-
5 Alasan Timnas Indonesia Bakal Permalukan Burundi di FIFA Matchday Maret 2023, Nomor 1 Faktor Tuan Rumah
37 menit lalu -
Shin Tae-yong Beri Penilaian Berbeda untuk Karier Asnawi Mangkualam dan Elkan Baggott
51 menit lalu -
PPPK 2023: Pemkot Padang Terima Alokasi 3.301 Formasi
31 menit lalu -
Siapa Pemilik Mall Casablanca? Ternyata Ada Orang Terkaya RI Berharta Rp16,8 Triliun
52 menit lalu -
Mendag: Sampai Hari Ini Harga Pangan Masih Terkendali
34 menit lalu -
Alvez Unjuk Penampilan di Bali
57 menit lalu -
Jika Pilih Prodi Ini, Peserta SNBT Wajib Kumpulkan 2 Portofolio! Ini Daftar dan Ketentuannya..
52 menit lalu -
Kirim Satgas Pamtas, Panglima TNI: Kondisi di Perbatasan RI - Papua Nugini Kondusif
56 menit lalu -
IMF Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5%, Ini Pendorongnya
54 menit lalu -
Menhub Ingatkan Maskapai Penerbangan: Jangan Sewenang-wenang Naikkan Tarif Pesawat!
50 menit lalu -
Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Layanan Penerbangan Internasional
37 menit lalu -
DPR Jadwal Ulang RDP Transaksi Rp300 Triliun Kemenkeu dengan Mahfud MD dan Sri Mulyani
27 menit lalu
Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Terus Bertambah, 2.310 Tewas Lebih dari 10.000 Luka
TURKIYE - Gempa dahsyat M7,8 yang menguncang Turki dan Suriah terus memakan korban. Terbaru sebanyak 2.310 warga tewas akibat peristiwa itu.
Dikutip dari BNO News Live 10.000 orang lainnya terluka akibat peristiwa ini. Jumlah itu merupakan t9otal dari dua negara, yakni Turki dan Suriah.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Erdogan mengatakan kepada wartawan, ini adalah bencana terbesar di negara itu sejak 1939.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin (6/2/2023) bahwa pihaknya prihatin dengan daerah-daerah di Turki yang belum ada berita setelah gempa mematikan tadi malam.
"Otoritas nasional akan fokus pada pencarian dan penyelamatan saat ini," kata juru bicara WHO kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
"Kemudian kami akan mengharapkan peningkatan kebutuhan perawatan trauma untuk merawat yang terluka dan untuk mendukung seluruh sistem kesehatan di daerah yang terkena dampak," lanjutnya.
Reuters melaporkan ketika para pejabat melakukan operasi penyelamatan yang panik, Turki telah mengeluarkan alarm 'Level 4', yang juga menyerukan bantuan internasional.