-
Hajar Wakil Kanada, Pramudya/Yeremia Melaju ke 16 Besar Swiss Open 2021
39 menit lalu -
Aksi Wanda Nara dan Maria Vania di Gym, Mana Lebih Seksi?
47 menit lalu -
Pandemi Covid-19, Polres Bogor Bakal Rutin Sapa Anak-Anak Lewat Virtual
43 menit lalu -
KLB PD Cuma demi Copot AHY, Bukan untuk Mengganti Pengurus DPC dan DPD
50 menit lalu -
Liverpool Diperkuat 3 Pemain Kunci Lawan Chelsea
28 menit lalu -
Geledah Rumah Penyuap Nurdin Abdullah, KPK Sita Beberapa Dokumen
41 menit lalu -
Indra Sjafri: Piala Menpora 2021 Penting untuk Belajar soal Protokol Kesehatan
32 menit lalu -
KH Said Aqil Jadi Komut, KAI: Kami Belum Terima SK
42 menit lalu -
Ramalan Erick Thohir: Indonesia Punya Masa Depan Cerah di Industri Baterai Mobil Listrik
33 menit lalu -
Menag Gus Yaqut Datangi Gedung KPK, Ada Urusan Apa?
56 menit lalu -
HARIO Melawan Stigma Asuransi Susah Klaim
36 menit lalu -
Peneliti Kembangkan Metode Baru untuk Kurangi Kecurangan Siswa Saat Ujian Online
53 menit lalu
KPK Panggil 6 Saksi kasus Suap Ekspor Benur Edhy Prabowo

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, memanggil enam saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster (benur) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).Keenamnya dipanggil sebagai saksi untuk tersangka EP (Edhy Prabowo/mantan Menteri Kelautan dan Perikanan)/
"Adapun pemanggilan enam saksi itu untuk terus mengumpulkan bukti dan melengkapi berkas perkara tersangka Edhy," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Selasa (23/2).
Enam saksi yang dipanggil, yaitu Pimpinan BNI Cabang Cibinong, Kabupaten Bogor Alex Wijaya, seorang PNS bernama Gellwynn DH Yusuf, karyawan swasta Badriyah Lestari, Lutpi Ginanjar selaku mahasiswa serta dua notaris masing-masing Alvin Nugraha dan Lies Herminingsih.
KPK total menetapkan tujuh tersangka dalam kasus tersebut. Sebagai tersangka penerima suap, yaitu Edhy, Staf Khusus Edhy sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri (SAF), Staf Khusus Edhy sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Andreau Misanta Pribadi (AMP), Amiril Mukminin (AM) selaku sekretaris pribadi Edhy, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), dan Ainul Faqih (AF) selaku staf istri Edhy.
Sedangkan tersangka pemberi suap, yakni Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito yang saat ini sudah berstatus terdakwa dan dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Suharjito didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri dari 103 ribu dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440 kepada Edhy.
Suap diberikan melalui perantaraan Safri dan Andreau selaku staf khusus Edhy, Amiril selaku sekretaris pribadi Edhy, Ainul Faqih selaku staf pribadi istri Edhy yang juga Anggota DPR RI Iis Rosita dan Siswadhi Pranoto Loe selaku Komisaris PT Perishable Logistics Indonesia (PT PLI) sekaligus pendiri PT ACK.
Berita Terkait
- Novel Baswedan Ajak Masyarakat Dukung Vaksinasi Covid-19
- Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati, Ini Respons KPK
- Merasa Dirundung, Edhy Ungkit Kontribusi Medali Emas AG 2018
- In Picture: Pemerintah Upayakan 20 Juta Vaksin Covid-19 Mandiri
- Melawat ke Markas Lazio, Muenchen Minus Enam Pemain