-
Suporter Tuduh Erick Thohir Tidak Jujur soal Alasan FIFA Coret Indonesia
27 menit lalu -
Timnas Argentina Diklaim Terima Pinangan Tim Asia Tenggara untuk FIFA Matchday Juni 2023, Hadapi Timnas Indonesia?
51 menit lalu -
TCL Luncurkan Telvisi Seri Terbaru dengan Teknologi Canggih, Cocok untuk Gamers
49 menit lalu -
PSMTI Bagikan 500 Takjil Buka Puasa di Jakbar, Menu Tradisional Jadi Pilihan
47 menit lalu -
Kebakaran Rumah di Cengkareng, 12 Mobil Damkar Dikerahkan
51 menit lalu -
Dukung UMKM, Komunitas Lebak Ekonomi Kreatif Gelar Wisata Kuliner
56 menit lalu -
Respons Once Mekel Terkait Larangan Nyanyi Lagu Dewa 19, Singgung 3 Vokalis Lain
50 menit lalu -
Jurgen Klopp Sulit Menerima Kenyataan Liverpool Dibantai Manchester City 1-4
34 menit lalu -
Marselino Ferdinan Debut sebagai Starter, KMSK Deinze Menang Telak 5-0
20 menit lalu -
Berbagai Cara Menyantap Baguette, Roti Khas Perancis yang Berukuran Panjang
25 menit lalu -
Dua ASN Pemprov Kepri Ditangkap Polisi, Salah Satunya Ternyata Anak Mantan Gubernur
16 menit lalu -
Hasil Kualifikasi MotoGP Argentina: Alex Marquez Mengejutkan
20 menit lalu
Krisis Global, Begini Cara Pemerintah Kendalikan Inflasi
JAKARTA - Inflasi Indonesia di Januari 2023 tercatat sebesar 5,28% year-on-year (yoy).
Angka ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, yaitu 5,51% di Desember 2022es 22.
Adapun tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar.
"Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN, yaitu sebagai shock absorber di tengah
kondisi global yang masih bergejolak," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
BACA JUGA:Inflasi Januari 5,28%, Sri Mulyani Cs Diminta Waspada
Dari data yang telah dirilis, inflasi inti turun tipis ke angka 3,27% (yoy) dari 3,36% pada Desember 2022 (yoy).
Kinerja inflasi ini di satu sisi berasal dari penurunan inflasi
kebutuhan sandang, perumahan dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi.
Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
"Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3% menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimisme menyambut tahun 2023," lanjutnya.
Inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71% (yoy) didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca.