-
Ada Aturan Baru di Cabor Sepakbola SEA Games 2023, Indra Sjafri Harus Putar Otak Siapkan Timnas Indonesia U-23
42 menit lalu -
Hasil Liga Futsal Profesional 2022-2023: Sempat Tertinggal, Bintang Timur Surabaya Comeback Sikat Kancil WHW 4-3!
45 menit lalu -
Menko Airlangga: KEK Kura-Kura Bali Serap Investasi Rp 104,4 Triliun & 100 Ribu Tenaga Kerja
42 menit lalu -
2 Dekade Absen, Ford Kembali ke F1 Bersama Red Bull
39 menit lalu -
Teruntuk Para Pemuda, Ada Pesan Penting Nih Dari Puspolkam Ihwal Bonus Demografi 2030
50 menit lalu -
Paulo Victor Digadang-gadang Pulih Saat Persebaya Hadapi PSIS
44 menit lalu -
Konser Dewa 19, Ahmad Dhani Cs Ucapkan Terima Kasih untuk Iriana Jokowi dan Prabowo
38 menit lalu -
Hadiri Konser Dewa 19, Prabowo Larut dalam Lagu Roman Picisan
41 menit lalu -
Ingat! Penjual Beras Bulog di Atas Harga Rp9.400/Kg Bakal Kena Sanksi
39 menit lalu -
Rodri: Man City Tak Perlu Pikirkan Performa Klub Lain
49 menit lalu -
Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun, Apa Pemicunya?
32 menit lalu -
DPW Perindo Sulteng Gelar Rapat Konsolidasi untuk Satukan Visi dan Misi serta Tekad Partai
57 menit lalu
LaNyalla Dorong Penyelamatan Kebencanaan Masuk Kurikulum Khusus

SURABAYA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong materi penyelamatan kebencanaan masuk kurikulum khusus.
LaNyalla dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu, mengatakan bencana yang terjadi tak jarang memakan korban siswa yang masih melakukan aktivitas di lingkungan sekolah.
"Kebencanaan seperti gempa bumi, banjir dan longsor datangnya seringkali tidak terduga dan memakan korban. Para siswa belum mampu melakukan penyelamatan diri dan berpotensi menjadi korban," katanya.
Untuk itu, LaNyalla mendorong agar penyelamatan diri saat menghadapi kebencanaan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah atau kurikulum khusus.
"Artinya, sekolah yang berada di daerah rawan bencana, materi penyelamatan kebencanaan lebih dianjurkan untuk dipelajari secara mendalam," ujarnya.
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, materi penyelamatan diri dari kebencanaan harus lebih ditekankan pada daerah-daerah rawan bencana.
"Karena masyarakat dan siswa di daerah rawan bencana secara praktik harus mengetahui tindakan pertama saat ada bencana. Sedangkan daerah yang lebih aman penekanannya pada pengetahuan," kata dia.
Berita Terkait
- Tiga Rumah di Pamarican Ciamis Rusak Terdampak Guncangan Gempa Garut
- Pencarian Jenazah Nihil, Korban Hilang Gempa Cianjur Masih Delapan Orang
- Peristiwa APG Semeru, Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi
- Dapat Tawaran Bayaran Selangit dari Al Nassr, Ronaldo Belum Ambil Sikap
- Semeru Alami 22 Kali Letusan Setelah Statusnya Naik Menjadi Awas