-
Cavani Punya Keinginan Tinggalkan Man United pada Musim Panas 2021
59 menit lalu -
Nabi Palsu Dipastikan Masih WNI, Polri: Dideportasi
51 menit lalu -
Tanpa Rudal dan Pasukan Siluman, Rusia Bikin Ukraina Jadi Begini
33 menit lalu -
7 Tips Diet Saat Puasa Ini Sukses Turunkan Berat Badan
58 menit lalu -
Agnelli Bikin ESL, Padahal Juventus Lawan Atalanta Saja Kalah
51 menit lalu -
Tottenham Hotspur vs Southampton, Laga Tanpa Jose Mourinho
43 menit lalu -
IHSG Melemah Usai BI Tahan Suku Bunga, Sentimen Positif Minim
41 menit lalu -
Layanan SIM Online Besutan Polri Dapat Apresiasi Pemuda Indonesia
37 menit lalu -
Beredar Info Kebakaran Taman Sari Akibat Pasutri Bertengkar Bakar Bantal, Polisi: Hoaks!
32 menit lalu -
Kangen Kampung, Pemudik Curi Start Lewat Jalur Pantura Bekasi
56 menit lalu -
Sergio Aguero Semakin Dekat Gabung Barcelona
53 menit lalu -
Naskah Soal Ujian CPNS 2021 Sudah Siap, Ini Bocorannya
23 menit lalu
0
Laporan Neraca Yayasan Bina Wisata Pakai Aksara Bali

Kriyaloka menghadirkan Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar Ida Bagus Oka Manobhawa sebagai narasumber. Kriyaloka digelar secara live di akun Instagram. Di acara itu pula, Yayasan Bina Wisara melaunching laporan neraca berbahasa dan aksara Bali.
Ketua Yayasan Bina Wisata Ubud, Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati menjelaskan, kriya loka ini mendiskusikan tentang pentingnya keberadaan Bahasa Bali sebagai sebuah media komunikasi. Mengingatkan masyarakat khususnya milenial bahwa Bahasa Bali sebagai bahasa Ibu. Harus dikumandangkan sebagai pendidikan anak usia dini. "Kami juga beri contoh Laporan Neraca berbasa dan aksara Bali," jelas putra Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati ini, Jumat (26/2).
Penyajian laporan posisi keuangan yayasan berbahasa dan aksara Bali ini sebagai salah satu upaya penguatan kebudayaan Bali. "Laporan yang disajikan, dalam bentuk laporan posisi keuangan (neraca) yang merupakan salah satu dari lima komponen laporan keuangan yayasan menurut ISAK Nomor 35 tentang penyajian laporan keuangan Entitas berorientasi non laba," jelasnya.
Neraca berbahasa dan aksara Bali ini dibuat oleh seluruh pengurus yayasan dibantu partisipan dari Penyuluh Bahasa Bali dan salah satu dosen Prodi Sastra Bali. Tjok Bayuputra berharap neraca ini mampu menjadi inspirasi desa adat dan lembaga keuangan adat lainnya. "Mudah-mudahan dengan adanya neraca berbahasa dan aksara Bali ini mampu menginspirasi lembaga keuangan adat dalam menyusun konsep laporan yang mengkolaborasikan aksara dan basa Bali dengan penyajian laporan keuangan," ujarnya. *nvi
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali